Muhammadiyah Sulsel Gelar Syawalan di Kampus Unismuh Makassar

SYAWALAN. Sekum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti (tengah) foto bersama Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse (paling kiri) dan Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel Prof Gagaring Pagalung, pada sebuah kesempatan. Abdul Mu'ti dijadwalkan membawakan pengajian hikmah syawalan. (ist)



------

Senin, 15 April 2024

 

Muhammadiyah Sulsel Gelar Syawalan di Kampus Unismuh

 

Hadirkan Sekum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan bakal menggelar acara Syawalan 1445 Hijriyah atau Halal Bihalal silaturrahmi Idul Fitri, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sabtu, 20 April 2024.

PWM mengundang segenap pimpinan majelis dan pimpinan lembaga tingkat wilayah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Sulsel, organisasi otonom (Ortom) tingkat wilayah, pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah se-Sulsel, dan pimpinan rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Sulawesi Selatan.

Pada Syawalan ini, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti dijadwalna membawakan pengajian syawalan.

“PWM Sulawesi Selatan mengajak keluarga besar Muhammadiyah menghadiri acara ini. Syawalan 1445 H menjadi momen penting bagi Muhammadiyah Sulawesi Selatan untuk memperkuat silaturrahim dan kolaborasi,” tutup Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM Sulsel / Kepala Biro Kehumasan, Hadisaputra, kepada wartawan di Makassar, Ahad, 14 April 2024.

Hadisaputra mengatakan, Acara Syawalan ini bertujuan memperkuat silaturrahim, sekaligus ajang refleksi dan memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan peran Muhammadiyah di Tengah Masyarakat.

Syawalan, katanya, tidak hanya menjadi ajang pertemuan pasca-lebaran Idul Fitri, namun juga sebagai sarana untuk merefleksikan peran Muhammadiyah dalam menghadapi isu-isu aktual dan menetapkan langkah strategis ke depan.

“Syawalan 1445 Hijriyah memiliki urgensi penting dalam konteks saat ini, mengingat kita baru saja usai melaksanakan Pilpres dan Pileg 2024. Muhammadiyah sebagai tenda besar bangsa tentu perlu terus menjadi perekat kebangsaan atau merekatkan hubungan yang mungkin sempat renggang antar-berbagai elemen masyarakat yang berbeda pilihan politik,” tutur Hadisaputra.

Selain itu, lanjutnya, acara ini menjadi wadah penguatan soliditas internal engurus dan kader Muhammadiyah, perumusan strategi bersama, dan peneguhan komitmen dalam mewujudkan cita-cita gerakan Muhammadiyah. (zak)

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama