-------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 25 April 2025
Lari dan Jalan Kaki,
Dua Jenis Olahraga dengan Manfaat Berbeda
Oleh: Asnawin Aminuddin
(Alumni Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,
IKIP Ujungpandang)
Olahraga adalah kebutuhan, bukan sekadar
pilihan. Dalam dunia yang serba cepat ini, aktivitas fisik menjadi oase yang
menyegarkan tubuh dan pikiran. Olahraga adalah aktivitas fisik yang dilakukan
secara teratur dan sistematis dengan tujuan menjaga dan meningkatkan kebugaran
tubuh, kesehatan mental, serta kualitas hidup.
Olahraga dapat dilakukan secara individual
maupun berkelompok, dan mencakup berbagai bentuk gerakan, mulai dari yang
ringan hingga yang intens.
Dalam jangka panjang, olahraga terbukti
mampu mencegah berbagai penyakit, memperkuat otot dan tulang, serta
meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
Berolahraga secara teratur memberikan
banyak manfaat, antara lain menjaga kesehatan jantung dan peredaran darah, meningkatkan
kekuatan otot dan fleksibilitas tubuh, mengurangi stres dan meningkatkan
suasana hati, meningkatkan kualitas tidur, membantu mengontrol berat badan,
serta meningkatkan sistem imun dan metabolisme tubuh.
Olahraga juga dapat mempererat hubungan
sosial jika dilakukan bersama teman atau komunitas. Melalui kegiatan fisik yang
menyenangkan ini, tercipta momen-momen kebersamaan, saling mendukung, dan
membangun rasa percaya antaranggota. Suasana yang penuh semangat dan tawa
sering kali membuat hubungan menjadi lebih akrab dan erat.
Dua bentuk olahraga yang paling mudah
dilakukan dan tidak memerlukan alat khusus adalah lari dan jalan kaki. Keduanya
merupakan aktivitas aerobik yang melibatkan otot-otot besar dan dapat dilakukan
hampir di mana saja, baik di jalan raya, taman, maupun di treadmill.
Lari adalah aktivitas berintensitas sedang
hingga tinggi. Cocok untuk mereka yang ingin membakar kalori dalam waktu
singkat, memperkuat jantung, serta melatih daya tahan tubuh.
Jalan kaki tergolong olahraga
berintensitas ringan, tapi tetap memberi efek besar bagi tubuh jika dilakukan
secara rutin. Sangat cocok untuk pemula, lanjut usia, bahkan ibu hamil.
Lari adalah gerakan berpindah tempat
dengan langkah cepat, di mana kedua kaki sempat melayang di udara secara
bergantian. Lari termasuk olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi,
tergantung kecepatan dan durasi.
Jalan kaki adalah gerakan berpindah tempat
dengan kecepatan lambat hingga sedang, di mana salah satu kaki selalu menyentuh
tanah. Jalan kaki merupakan aktivitas dengan intensitas rendah, cocok untuk
semua usia, termasuk lansia.
Meski sama-sama bermanfaat, lari dan jalan
memiliki beberapa perbedaan mendasar. Dari aspek intensitas, lari lebih tinggi
intensitasnya, sedangkan jalan lebih rendah. Dari aspek kalori yang dibakar, lebih
banyak kalori yang terbakar dengan berlari dibanding jalan.
Namun dari aspek dampak terhadap sendi, berlari lebih besar risiko cedera jika tidak
berhati-hati dibanding jalan kaki. Berjalan kaki juga lebih aman risikonya,
terutama bagi pemula dan lansia (lanjut usia).
Berlari membutuhkan stamina
lebih besar dibanding jalan. Berjalan kaki praktis tidak terlalu menguras tenaga.
Tujuan umum berlari yaitu
meningkatkan kebugaran kardiovaskular, kecepatan dan pembakaran lemak,
sedangkan berjalan kaki bertujuan menjaga kesehatan, relaksasi, serta pemulihan
pasca-cedera.
Baik lari maupun jalan kaki memiliki
kelebihan masing-masing dan bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh serta tujuan
olahraga seseorang.
Bagi yang ingin membakar kalori lebih
cepat dan meningkatkan kebugaran kardiovaskular secara signifikan, lari adalah
pilihan tepat. Sementara itu, jalan kaki lebih cocok untuk pemula, lansia, atau
mereka yang ingin berolahraga ringan namun tetap bermanfaat bagi kesehatan.
Tentang olahraga lari dan jalan kaki, Prof.
dr. Rachmat Hidayat, PhD, pakar kesehatan olahraga dari Universitas Indonesia
(UI) mengatakan, “Tidak semua orang cocok berlari, terutama mereka yang
memiliki masalah lutut atau kelebihan berat badan. Jalan kaki bisa menjadi
alternatif yang tak kalah efektif.”
Sementara itu, pelatih kebugaran senior,
Indra Wirawan, mengatakan, “Yang terpenting bukan seberapa cepat atau seberapa
jauh, tapi seberapa konsisten kita bergerak. Jalan kaki 30 menit setiap hari
bisa jauh lebih sehat daripada lari seminggu sekali.”
Dengan begitu, maka yang paling penting
adalah konsistensi dalam berolahraga dan memilih jenis aktivitas yang paling
sesuai dan menyenangkan bagi diri sendiri. Pilih yang cocok, bukan yang berat.
Baik lari maupun jalan kaki adalah pilihan
tepat asalkan dilakukan dengan konsisten dan penuh kesadaran. Dengarkan tubuh,
pahami kebutuhan, dan pilih yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing, karena
tubuh kita bukan mesin, tapi anugerah.***
