----
PEDOMAN KARYA
Kamis, 05 Juni 2025
Ahmad Dahlan dan
Dahlan Lama Bawa
Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, dengan Direktur Pondok Pesantren Darul Fallaah Unismuh Makassar yang juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Dahlan Lama
Bawa, bukan hanya memiliki nama yang sama, yakni Dahlan, melainkan juga punya
persamaan lain.
Persamaan itu ialah Ahmad Dahlan dan Dahlan
Lama Bawa mencari uang untuk Muhammadiyah denngan menjual milik pribadi.
“Ahmad Dahlan melelang barang-barang yang ada
di dalam rumahnya dan semua hasil penjualannya diserahkan untuk membiayai
sekolah Muhammadiyah, sedangkan Dahlan Lama Bawa melelang bukunya dan semua
hasil lelang diserahkan untuk pembangunan Masjid Al-Aqabah Ponpes Darul Fallaah
Unismuh Makassar, di Bissoloro, Gowa,” kata Ketua Pandu Hizbul Wathan Muhammadiyah Sulawesi
Selatan, Syahrir Radjab.
Hal itu ia ungkapkan saat membawakan
ceramah tabligh akbar pada acara “Mendulang Amal, Tabligh Akbar dan Wisuda
Tahfidz Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar”, di Balai Sidang Muktamar 47
Kampus Unismuh Makassar, Selasa, 03 Mei 2025.
Syahrir Radjab menceritakan bahwa KH Ahmad
Dahlan pernah menjual dengan cara melelang barang-barang yang ada di dalam
rumahnya untuk keperluan membayar gaji guru Muhammadiyah sedangkan pada saat
itu kas Muhammadiyah sedang kosong.
KH Ahmad Dahlan memukul kentongan
mengundang penduduk Kauman Yogyakarta ke rumahnya. Penduduk Kauman
berduyun-duyun ke rumahnya. Setelah banyak orang berkumpul di rumahnya, KHA
Dahlan pidato yang isinya menyatakan bahwa kas Muhammadiyah kosong, sedangkan guru-guru
Muhammadiyah belum digaji.
“Muhammadiyah memerlukan uang kira-kira
500 gulden untuk menggaji guru, karyawan dan membiayai sekolah Muhammadiyah. Karena
itu KH Ahmad Dahlan menyatakan melelang seluruh barang-barang yang ada di
rumahnya. Pakaian, almari, meja kursi, tempat-tempat tidur, jam dinding, jam
berdiri, lampu-lampu dan lain-lain,” tutur KH Ahmad Dahlan.
Singkat cerita, penduduk Kauman, khususnya
para juragan yang menjadi anggota kelompok pengajian Tharatul Qulub yang dibina
KH Ahmad Dahlan, kemudian berebut membeli barang-barang KH Ahmad Dahlan yang
dilelang.
Ada yang membeli jasnya, ada yang membeli
sarungnya, ada yang membeli jamnya, almari, meja kursi dsb. Dalam waktu singkat
semua barang milik KH Ahmad Dahlan itu habis terlelang dan terkumpul uang lebih
dari 4.000 gulden.
Anehnya setelah selesai lelangan itu tidak
ada seorang pun yang membawa barang-barang KH Ahmad Dahlan. Mereka lalu pamit
mau pulang. Tentu saja KH Ahmad Dahlan heran, mengapa mereka tidak mau membawa
barang-barang yang sudah dilelang.
“KH Ahmad Dahlan mengatakan, saudara-saudara,
silakan barang-barang yang sudah sampeyan lelang itu saudara bawa pulang. Atau
nanti saya antar? Mereka mengatakan, tidak usah kiai. Barang-barang itu biar di
sini saja, semua kami kembalikan pada kiai. KH Ahmad Dahlan bertanya, lalu uang
yang terkumpul ini bagaimana? Kebutuhan Muhammadiyah hanya 500 gulden, sedangkan
uang yang terkumpul 4.000 gulden. Mereka menjawab, dimasukkan saja ke kas
Muhammadiyah,” tutur Syahrir Radjab.
Melelang Buku
Sama dengan KH Ahmad Dahlan, Direktur
Pondok Pesantren Darul Fallaah Unismuh Makassar, Dahlan Lama Bawa, juga
melakukan lelang barang untuk pembangunan Masjid Al-Aqabah Ponpes Darul Fallaah
Unismuh Makassar, di Bissoloro, Gowa.
Barang yang dilelang yaitu buku berjudul “Jalan
Lurus; Ponpes Darul Fallaah dalam Lintasan Sejarah”, karya Dahlan Lama Bawa. Dilelang
dengan 5 klaster, yaitu klaster satu seharga Rp1 juta, klaster dua Rp500 ribu,
klaster tiga Rp300 ribu, klaster dua Rp200 ribu, dan klaster satu Rp100 ribu.
Buku tersebut dilelang pada acara “Mendulang
Amal, Tabligh Akbar dan Wisuda Tahfidz Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar”, di
Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar, Selasa, 03 Mei 2025.
Dari lelang tersebut terkumpul dana sebesar Rp45 juta dari target Rp50 juta, tetapi jumlah tersebut diperkirakan masih akan bertambah karena masih banyak kader dan simpatisan Muhammadiyah yang akan menyumbang dan nomor rekeningnya sudah dibagikan di banyak grup WhatsApp, yakni Bank BSI: 7777102038, atas nama: Ponpes Darul Fllaah Unismuh, serta Bank BRI: 5085-01-060282-53-2, atas nama: Masjid Al-Aqabah.
“Dahlan Lama Bawa melelang bukunya dan
semua hasil lelang diserahkan untuk pembangunan Masjid Al-Aqabah Ponpes Darul
Fallaah Unismuh Makassar, di Bissoloro, Gowa,” kata Syahrir Radjab. (asnawin)