------
Ahad, 29 Juni 2025
Delegasi Malaysia:
Unismuh Makassar Layak Jadi Mitra Global Berkelas Dunia
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Dosen
Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), Dr. Fadhillah Binti Ismail, Dr.
Chandra, Dr. Nora, dan Dr. Karimah melakukan kunjungan akademik selama beberapa
hari di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pada pekan ketiga Juni
2025.
Pada saat yang sama, beberapa dosen dari
Polytechnic University of the Philippines (PUP) Filipina, dan beberapa dosen Universiti
Malaysia Kelantan (UMK) Malaysia, juga melakukan kunjungan akademik dengan
program yang sama yakni kolaborasi kegiatan akademik antar-perguruan tinggi
mancanegara dengan dosen Unismuh Makassar.
Kegiatan bersama yang dilakukan ketiga kampus
ini dikemas dalam program PANRITA, yakni Visiting Professor, Research
Collaboration, and Training, sebuah program strategis yang digagas oleh Lembaga
Pengembangan Bahasa, Kerja Sama, dan Urusan Internasional (LPBKUI) yang
sekarang berganti nama menjadi Lembaga Kerjasama dan Urusan Internasional
(LKUI) Unismuh Makassar.
Program ini bertujuan memperkuat jejaring
akademik global dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan
kampus.
Pada acara penutupan Program PANRITA #10,
di Ruang Rapat Rektor Lantai 17 Menara Iqra Kampus Unismuh Makassar, Sabtu, 28
Juni 2025, yang dihadiri Rektor Unismuh Dr Abdul Rakhim Nanda, wakil rektor,
dekan, dan sejumlah ketua lembaga, delegasi UTHM Malaysia, UMK Malaysia, dan
PUP Filipina, memberikan kesan-kesan.
Delegasi Universiti Tun Hussein Onn
Malaysia (UTHM), Fadhillah Binti Ismail, dalam kesan-kesannya mengatakan,
dirinya datang ke Unismuh Makassar sebagai ketua delegasi dari UTHM, mewakili
Fakultas Pengurusan Teknologi (FPTP).
Berikut penuturan Fadhillah Binti Ismail:
Secara keilmuan, saya bergerak di bidang
Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM dan HRD), serta memiliki fokus pada aspek
hukum ketenagakerjaan seperti Employment Act, ILO, dan isu-isu ketenagakerjaan
lainnya.
Saat ini, saya menjabat sebagai Wakil
Direktur di Institut Transformasi Sosial, yang menangani pembangunan wilayah
dan pengembangan komunitas. Jadi, selain mengajar di fakultas, saya juga aktif
di lembaga yang berorientasi pada pembangunan sosial.
Pertama-tama, izinkan saya mengucapkan
rasa syukur dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas undangan dari Unismuh
untuk dapat berpartisipasi dalam Program Panrita 10—program yang menurut saya
luar biasa dan sangat inspiratif.
Secara pribadi dan atas nama tim UTHM,
saya menyampaikan apresiasi luar biasa terhadap fasilitas dan keramahan yang
kami terima sejak kedatangan kami pada tanggal 23 hingga 28 bulan ini. Jujur,
tidak terasa waktu berlalu begitu cepat karena sambutan yang sangat hangat dan
ikhlas dari seluruh tim Unismuh, khususnya Ibu Rida dan tim International
Office.
Keramahan ini sangat menyentuh hati kami
dan mencerminkan budaya serta profesionalisme yang tinggi dari warga Unismuh.
Secara khusus, saya ingin menyampaikan
terima kasih dan selamat kepada Ibu Rida, selaku Ketua International Office,
atas pengelolaan program ini yang menurut saya sangat rapi dan terorganisir.
Mulai dari penyusunan jadwal kegiatan, komunikasi yang intensif sejak bulan
lalu, hingga pelaksanaan program yang penuh makna.
Selama satu minggu berada di Makassar,
saya berkesempatan berkomunikasi dua kali dengan dekan saya di UTHM. Beliau
sangat antusias menanyakan perkembangan kegiatan, potensi kolaborasi, serta
kemungkinan kerja sama lanjutan antara UTHM dan Unismuh.
Alhamdulillah, saat ini kita sudah
memiliki Letter of Agreement (LoA), dan insya Allah akan segera dilanjutkan
dengan Memorandum of Understanding (MoU). Draft awalnya pun telah kami terima
dari Ibu Rida.
Harapannya, kerja sama ini dapat berlanjut
secara berkesinambungan dan berkelanjutan, tidak hanya di bidang akademik dan
riset, tapi juga dalam pengabdian kepada masyarakat.
Saya yakin, semangat yang ditunjukkan oleh
Ibu Rida dan tim patut mendapat apresiasi besar. Bahkan saya berani mengatakan
bahwa jika Unismuh memiliki lebih banyak staf seperti beliau, saya yakin Unismuh
bisa bersaing di tingkat global.
Ini bukan sekadar pujian kosong, tapi
berdasarkan fakta dan pengalaman langsung kami selama berada di sini. Beliau
layak menjadi duta kampus Unismuh dalam mengangkat muruah dan reputasi
institusi di mata dunia.
Saya juga percaya bahwa Panrita bukan
sekadar nama program dari edisi 1 hingga 10, tapi telah menjadi simbol
keterbukaan Unismuh terhadap jejaring internasional.
Insya Allah, lima tahun ke depan akan
menjadi fase penguatan kolaborasi antara kita. Harapannya, kerja sama ini tidak
hanya sebatas perjanjian di atas kertas, tapi juga menyentuh implementasi nyata
di lapangan, baik dalam bentuk pertukaran mahasiswa, kolaborasi riset, maupun
pemberdayaan masyarakat.
Kami dari UTHM akan terus mendukung dan
menjaga komitmen terhadap kolaborasi ini. Semoga Panrita 10 menjadi titik awal
yang kokoh bagi kerja sama yang lebih luas dan lebih erat di masa mendatang.
Kami juga berharap Unismuh dapat melakukan
kunjungan balasan ke UTHM, UMK, dan PUP. Sebagaimana kami menghabiskan waktu
satu minggu di Makassar, semoga nanti Unismuh juga dapat meluangkan waktu satu
minggu di kampus kami.
Akhir kata, atas nama tim UTHM yang
terdiri dari Dr. Chandra, Dr. Nora, dan Dr. Karimah, serta mewakili dekanat
kami, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, selamat atas kesuksesan
Panrita 10, dan mohon maaf atas segala kekurangan dari pihak kami. Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh. (zak)
