Penyair Sulsel Peringati Hari Puisi dan Deklarasikan Hari Puisi Sulawesi Selatan

HARI PUISI. Peringatan Hari Puisi Indonesia (HPI) dan Deklarasi Hari Puisi Sulawesi Selatan, di Saopanrita UNM, Parangtambung, Makassar, Senin, 28 Juli 2025, diramaikan Diskusi dan Bedah Buku Antologi Puisi Bersama “Sayap-sayap Indonesia”, menampilkan tiga pembicara yakni dari kiri ke kanan Rusdin Tompo, Mahrus Andis, dan Aslan Abidin, serta Rismayanti sebagai moderator. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)

 

-----

Selasa, 29 Juli 2025

 

Penyair Sulsel Peringati Hari Puisi dan Deklarasikan Hari Puisi Sulawesi Selatan

 

Hari Puisi Sulawesi Selatan Ditetapkan 2 Januari

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Puluhan penyair dan seniman Sulsel memperingati Hari Puisi Indonesia (HPI) dan mendeklarasikan Hari Puisi Sulawesi Selatan, di Saopanrita UNM, Parangtambung, Makassar, Senin, 28 Juli 2025.

Peringatan Hari Puisi Indonesia diramaikan dengan Diskusi dan Bedah Buku Antologi Puisi Bersama “Sayap-sayap Indonesia”, mulai pukul 16.00-18.00, menampilkan tiga pembicara yakni Mahrus Andis, Aslan Abidin, dan Rusdin Tompo, serta Rismayanti sebagai moderator.

Pada malam hari, Ketua Dewan Kesenian Sulawesi Selatan Dr.Arifin Manggau, S.Pd.,M.Pd yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Makassar (UNM), bersama segenap penyair dan komunitas sastra dan literasi membacakan Deklarasi Hari Puisi Sulawesi Selatan.

Deklarasi Hari Puisi Sulawesi Selatan ditandatangani oleh Ketua DKSS, para penyair dan komunitas sastra di atas selembar baligho putih sepanjang 5 meter.

Isi deklarasi terdiri atas dua poin, yaitu pertama: Hari Puisi Indonesia Ditetapkan pada Tanggal 26 Juli Berdasarkan Kelahiran Chairil Anwar Penyair Terkemuka Indonesia, dan kedua: Peringatan Hari Puisi Sulawesi Selatan pada Tanggal 2 Januari Berdasarkan Tanggal Kelahiran A.M. Dg. Myala, Penyair Angkatan Pujangga Baru.

Setelah itu, dilanjutkan dengan baca puisi oleh para penyair yang puisinya dimuat dalam Buku Antologi Puisi Bersama “Sayap-Sayap Indonesia” (SSI).

Peringatan Hari Puisi Indonesia dan Deklarasi Hari Puisi Sulawesi Selatan diadakan oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Sulawesi Selatan bersama Forum Sastra Kepulauan, Forum Sastra Indonesia Timur (FOSAIT), Satupena Sulawesi Selatan, Kopi Makassar, Ikatan Penulis Muslim Indonesia (IPMI).

Juga Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unismuh Makassar, Anak Makassar Voice, HIMAJEP FEB Unismuh Makassar, DE'Art Production Fakultas Sastra dan Desain (FSD) UNM, Teater Kita Makassar, Komunitas Sawerigading, Bengkel Sastra FBS UNM, Teater Kampus FSD UNM,  Aksara Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM, Saopanrita UNM, dan sejumlah penyair Sulawesi Selatan.

Ketua Panitia Dr Asia Ramli Prapanca yang lebih dikenal dengan nama Ram Prapanca, mengatakan, peringatan Hari Puisi Indonesia awalnya direncanakan diadakan pada 26 Juli  yang telah dicanangkan sebagai Hari Puisi Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan RI.

“Karena tempat pelaksanaan masih dipakai oleh kegiatan Lomba Mural Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Sulawesi Selatan dan UNM dalam rangka Dies Natalis UNM, maka kegiatan HPI 2025 dan Menyongsong HPSS 2026, jadinya dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2025,” jelas Ram Prapanca.




Puisi Sayap-sayap Indonesia

 

Seusai penandatanganan dan pembacaan deklarasi, dilanjutkan dengan pembaca puisi oleh para penyair yang puisinya dimuat dalam Buku Antologi Puisi Bersama “Sayap-Sayap Indonesia.”

Penyair yang dimuat puisinya yaitu Yudhistira Sukatanya, Andi Wanua Tangke, Aslan Abidin, Tri Astoto Kodare, Asia Ramli Prapanca, M. Amir Jaya, Rusdin Tompo, Suparman Sopu, Suradi Yasil, Sri Musdikawati, Mira Pasolong.

Rusdin Tompo, Anwar Nasyaruddin, Syahril Patakaki, Nurhayati Rahman Matammeng, Ishakim, Idwar Anwar, Nurhayati Syairuddin, Irwan AR, Bahar Merdhu, Andi Yahyatullah Muzakkir, Risma, Goenawan Monoharto, Andi Nasri Abduh.

Aslam Katutu, Andi Marliah, Bukamaruddin, Chaeruddin Hakim, Daeng Mangeppek, Damar I Manakku, Dede Leman, Ilham R. Rachomi, I.R Makkatutu, Ismad Sahupala, La Ruhe, Moch. Hasymi Ibrahim.

Nur Alim Djalil, NH Syair, Ramli S. Nawi, Risya Marennu, Sri Musdikawati, Muliaty Mastura Yusuf, Andi Rosnawatih, Syafruddin Muhtamar, Sri Gusty, dan Sri Rahmi.

Para penyair yang tampil membaca puisi antara lain Ahmadi Haruna, Alif Anggara, dan beberapa utusan dari Komunitas dari Univesitas Hasanuddin,  Universitas Muhammadiyah, Universiras Bosowa, serta musikalisasi dari Bengkel Sastra FBS UNM dan Aksara FIP UNM.

Penyair asal Kabupaten Bulukumba, Andhika Mappasomba DM, yang juga menghadiri acara tersebut dan aktif dalam diskusi buku, kepada wartawan mengatakan mendukung Deklarasi Hari Puisi Sulawesi Selatan.

“Saya turut mendukung Deklarasi Hari Puisi Sulawesi Selatan. Dengan demikian, akan semakin banyak momentum yang hadir untuk mempertemukan penyair dalam berkontribusi dalam perenungan Batin Negeri, lebih khusus Sulawesi Selatan,” kata Andhika, seraya menambahkan bahwa puisi tentu akan mengalirkan kejujuran dan melukiskan situasi sosial dan kebatinan masyarakatnya. (asnawin)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama