------
Kamis, 10 Juli 2025
Ratusan Mahasiswa dan
Dosen dari Puluhan PT Ikut Bimtek Penulisan Proposal PKM di Unismuh Makassar
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Ratusan
mahasiswa dan dosen dari sekitar 70 perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan
Kualitas Penulisan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat dan Sosialisasi
Program Mahasiswa Berdampak, di Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh)
Makassar, Kamis, 10 Juli 2025.
Bimtek diselenggarakan oleh Direktorat
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek
RI, dan dirangkaikan dengan Sosialisasi Program Pemberdayaan oleh Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Ketua Tim Kerja Pengabdian kepada
Masyarakat, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM),
Luthfi Ilham Ramdhani, mengatakan, capaian riset dan pengabdian masyarakat di
LLDIKTI Wilayah IX tahun ini sangat luar biasa.
“Wilayah ini (LLDikti Wilayah IX
Sultanbatara, red) berada di peringkat tiga nasional setelah Jawa Barat dan
Jawa Timur. Ini adalah prestasi yang membanggakan dan membuktikan bahwa
ekosistem riset dan pengabdian di Indonesia, khususnya di Kawasan Timur semakin
kuat,” kata Luthfi pada acara pembukaan Bimtek, di Balai Sidang Muktamar
Muhammadiyah ke-47 Kampus Unismuh Makassar, Kamis, 10 Juli 2025.
Tahun ini, katanya, jumlah proposal
penelitian meningkat dari 38.000 menjadi lebih dari 50.000 proposal, dan
proposal pengabdian masyarakat meningkat dari 8.600 menjadi 9.800.
“Angka-angka ini menunjukkan bahwa
dosen-dosen kita tidak hanya aktif dalam penelitian, tetapi juga berkomitmen
membawa hasil penelitian dan inovasi ke tengah masyarakat, untuk menyelesaikan
persoalan riil yang mereka hadapi,” kata Luthfi.
Ia juga sangat mengapresiasi keterlibatan
mahasiswa, khususnya dari BEM di Makassar yang tidak hanya dikenal sebagai
sosok kritis, tetapi juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan kekuatan
solutif bagi transformasi sosial.
“Karena itu, kami menginisiasi Program
Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM, agar peran mahasiswa tidak hanya terdengar di
ruang-ruang diskusi, tetapi terasa dampaknya di tengah masyarakat,” kata Lutfhi.
Ia mengatakan, dalam Bimtek tersebut para
narasumber akan menyampaikan secara detail dua skema program yang bisa diikuti
yaitu Skema Kemasyarakatan, dan Skema Kewilayahan.
“Keduanya ditujukan untuk dosen dan
mahasiswa. Kami harap, diskusi teknis dimanfaatkan dengan optimal, terutama
menjelang pembukaan proposal hibah yang akan dimulai besok (Jumat, 11 Juli
2025). Kami targetkan, kontrak kegiatan sudah bisa dilakukan pada bulan
Agustus, dan pelaksanaannya bisa dimulai hingga Desember,” kata Lutfhi.
Tentang dipilihnya Makassar sebagai tuan
rumah pelaksanaan Bimtek, ia mengatakan sebagai gerbang timur Indonesia, Makassar
memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan pendidikan tinggi, ekonomi,
budaya, serta kewirausahaan.
“Kami percaya, Makassar bisa menjadi model
pemberdayaan masyarakat berbasis kampus yang memberi dampak nyata,” kata Lutfhi.
Terbanyak di Luar Jawa
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
(LLDikti) Wilayah IX Sultanbatara, Dr Andi Lukman, dalam sambutannya mengaku sangat
bangga dengan pencapaian perguruan tinggi di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi
Barat, dan Sulawesi Tenggara (Sultanbatara), khususnya dalam hal peningkatan
hibah riset dan pengabdian kepada masyarakat.
“Tahun ini, peningkatannya mencapai 55%,
bahkan sebelum adanya Bimtek secara khusus. Dengan adanya Bimtek hari ini, saya
optimis capaian kita di masa depan akan semakin meningkat. Oleh karena itu,
kami sangat berharap kepada Bapak Lutfi dan tim, jangan bosan-bosan datang ke
Makassar dan terus memberikan pendampingan seperti ini,” kata Andi Lukman.
Ia menyampaikan di luar Jawa, LLDikti Wilayah
IX merupakan wilayah dengan capaian terbanyak dalam bidang tridharma perguruan
tinggi, bahkan jika dibandingkan dengan DKI Jakarta dan Yogyakarta, LLDikti IX masih
berada di atas dalam beberapa indikator.
“Alhamdulillah, hasil dari penelitian dan
pengabdian ini sudah mulai terasa dampaknya, antara lain pada pengembangan
sumber daya manusia. Di lingkungan kami, sejak Maret hingga Juni tahun ini
saja, sudah lahir 23 guru besar dan 61 lektor kepala. Sebagian besar capaian
itu berasal dari peningkatan mutu dan kuantitas kegiatan riset dan pengabdian,”
kata Andi Lukman.
Karena itulah, ia meminta kepada seluruh
peserta, dosen, dan mahasiswa, agar mengikuti kegiatan Bimtek dengan
sungguh-sungguh. Memanfaatkan kehadiran narasumber dengan banyak bertanya,
berdiskusi, dan menggali strategi terbaik agar bisa memperoleh hibah dan
menjalankan program pengabdian yang berdampak nyata.
“Khusus kepada para pimpinan lembaga
pengabdian kepada masyarakat (LPPM), saya mohon agar terus meningkatkan
kualitas kelembagaannya. Sebab, seringkali dosen-dosen kita punya semangat dan
kualitas bagus, tapi terkendala sistem kelembagaan yang belum optimal. Maka
perlu sinergi antara personal dan institusi,” kata Andi Lukman.
Calon Pemimpin Masa Depan
Wakil Rektor I Unismuh Makassar Prof Andi
Sukri Syamsuri sangat mengapresiasi kegiatan Bimtek, khususnya proposal
pengabdian masyarakat yang melibatkan dosen dan juga program yang melibatkan
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) di Unismuh Makassar.
Ia mengatakan, peran perguruan tinggi saat
ini tidak lagi cukup hanya dalam bidang pendidikan dan penelitian, tetapi juga
pengabdian kepada masyarakat menjadi keniscayaan. Kita berharap perguruan
tinggi benar-benar mampu menjadi bagian dari solusi atas berbagai persoalan
yang dihadapi masyarakat.
“Dengan kata lain, dampak nyata dari
keberadaan kampus dan sivitas akademika menjadi penting, baik secara akademis
maupun sosial. Karena itu, melalui kegiatan ini, kita berharap bisa menggali
potensi-potensi terbaik dari berbagai perguruan tinggi yang hadir, agar
keberadaan kampus benar-benar berdampak positif bagi masyarakat,” kata Prof
Andis, sapaan akrab Andi Sukri Syamsuri.
Khusus kepada mahasiswa yang berhimpun
dalam BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), ia menyampaikan bahwa kehadiran mereka bukan
hanya sebagai pelaku sejarah sesaat saat menjabat di organisasi, tetapi mereka adalah
calon pemimpin masa depan.
“Sepuluh atau dua puluh tahun dari sekarang, kalianlah yang akan berdiri memimpin negeri ini. Karena itu, gunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya untuk belajar, berkontribusi, dan membangun jejaring,” kata Prof Andis. (zak)
