PEDOMAN KARYA
Rabu, 06 Agustus 2025
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Dulu Tidak Ada
Jurusan di Fakultas Kehutanan UGM
“Tidak percayaka’ kurasa,” kata Daeng
Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi sore di warkop batas kota.
“Tidak percaya apa?” tanya Daeng Tompo’.
“Itu ada teman kuliahnya Jokowi bilang
dulu tidak ada jurusan dan juga tidak ada pembagian kelas di Fakultas Kehutanan
UGM (Universitas Gadjah Mada),” kata Daeng Nappa’.
“Ah,
Mantan Presiden Republik Indonesia, Joko
Widodo, menghadiri reuni angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah
Mada (UGM) di Yogyakarta pada Sabtu (26/7/2025).
Dalam acara tersebut, Jokowi hadir bersama
sang istri, Iriana Joko Widodo, dan bertemu kembali dengan sahabat-sahabat
lamanya semasa kuliah. Salah satu teman satu angkatannya yang turut hadir dalam
reuni tersebut adalah Mulyono, yang namanya kerap dikaitkan dengan Joko Widodo
dalam berbagai pembicaraan publik.
Saat dimintai keterangan soal hubungannya
dengan Jokowi, Mulyono dengan santai menanggapi.
“Itu bukan urusan saya, yang jelas nama
saya Mulyono. Pak Jokowi kan saya tahunya Joko Widodo, pernah sama-sama kuliah,
sama-sama satu kampus, pernah ngobrol,” ujar Mulyono saat ditemui di sela-sela
acara reuni Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025).
Satu Angkatan, Masuk Tahun 1980 Mulyono
membenarkan bahwa dirinya memang satu angkatan dengan Joko Widodo di Fakultas
Kehutanan UGM. Mereka sama-sama masuk pada tahun 1980.
“Iya satu angkatan, dulu kan nggak ada
kelas jadi masuknya bareng tahun 80,” bebernya.
Ia menjelaskan bahwa pada masa itu, di
Fakultas Kehutanan belum ada pembagian jurusan yang spesifik seperti sekarang.
“Dulu tidak ada jurusan. Saya Fakultas
Kehutanan, cuma skripsinya saya mengambil bidang ekonomi, manajemen. Jadi tidak
ada jurusan,” jelasnya.
“Saya tegaskan tidak ada jurusan saat itu,
cuma skripsinya ngambil apa. Terus kuliahnya bobot mata kuliah ambil apa, ada
ekonomi manajemen, ada teknologi hasil hutan. Tidak ada jurusan, cuma bidang
studinya,” imbuhnya.
Jokowi Lulus Lebih Dulu karena Nilai Bagus
Mulyono juga menyebutkan bahwa Jokowi
lulus lebih cepat dari dirinya karena memiliki nilai akademik yang lebih baik.
“Saya lulus tahun 1987, wisuda bulan
Februari. Iya, (lulusnya duluan Jokowi), iya Pak Jokowi nilainya memang lebih
bagus daripada saya,” ungkapnya.
Meski Jokowi kini menjadi sosok penting di
Indonesia, Mulyono mengatakan bahwa sang Presiden tidak pernah melupakan
teman-teman lamanya.
Jokowi selalu menyapa setiap kali bertemu,
bahkan sejak sebelum menjadi pejabat publik. “Dia (Jokowi) selalu ingat kalau
ketemu. Sebelum jadi pejabat ketemu pasti menyapa, saat jadi Wali Kota pun juga
pernah ketemu menyapa,” pungkasnya.
-------
Mantan Presiden Jokowi menghadiri reuni
ke-45 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu, 26
Juli 2025.
Dalam kesempatan itu hadir salah satu
alumni angkatan 1980 yang bernama asli Mulyono. Mulyono sendiri merupakan nama
kecil Jokowi yang belakangan menjadi olok-olok di media sosial yang menyoroti
kiprah politik Jokowi selama menjadi presiden.
Saat Jokowi memberi sambutan di atas
panggung, seorang alumni tiba-tiba menyela, 'Pak Jokowi ini ada Mulyono
asli," kata alumni itu membuat Jokowi menghentikan pidatonya sejenak.
"Jangan menambah masalah lagi. Sudah
yang dulu Mulyono dipermasalahkan almarhum, ini tambah lagi ada Mulyono. Tapi
yang ini asli betul Mulyono-nya," kelakar Jokowi.
Saat ditanya selesai acara reuni, Mulyono
rekan Jokowi membeberkan, ia tak mau ambil pusing dengan namanya yang kerap
dikaitkan dengan Jokowi dan menjadi olok-olok hingga kini.
"Itu bukan urusan saya kalau nama
Mulyono dikait-kaitkan, yang jelas nama saya memang Mulyono dan setahu saja Pak
Jokowi namanya ya Joko Widodo," kata dia.
Mulyono mengatakan, semasa kuliah di
Fakultas Kehutanan, ia memang intens berinteraksi dengan Jokowi.
"Namanya teman satu kampus. Dulu kan
tak ada namanya kelas, tak ada jurusan, adanya satu angkatan Fakultas
Kehutanan, makanya sering ngobrol," kata dia.
Yang membedakan, jika Jokowi saat itu
lulus tahun 1985, Mulyono asli baru lulus pada 1987. Menurutnya, Jokowi bisa
lulus lebih cepat saat itu karena nilainya lebih bagus dari dirinya.
Mulyono sendiri tak mau ambil pusing
ketika namanya ikut terseret sejak kasus polemik dugaan ijazah palsu Jokowi
mencuat. Menurut dia, soal ijazah juga menjadi pertanggungjawaban
masing-masing.
"Kalau soal ijazah bukan urusan saya.
Ijazah itu urusan masing-masing. Saya punya ijazah sendiri yang dikeluarkan
dari kampus, ya itu yang saya punya," kata dia.
Disinggung apakah ijazahnya mirip dengan
milik Jokowi, Mulyono lantas tertawa.
"Lah saya kan juga belum pernah lihat
punya Pak Jokowi. Kan itu punya beliau," kata Mulyono.
Ditanya apakah ia yakin ijazah Jokowi
asli, Mulyono mengisyaratkan seharusnya juga sama.
"Yang jelas saya kuliah bareng Pak
Jokowi, dengan sendirinya ijazahnya juga pasti sama," ujar Mulyono.