-----
Jumat, 26 September 2025
Dosen Unismuh
Makassar Nasir Kembangkan Modul
Digital Berbasis TPACK
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Dosen yang juga Ketua Program Studi Teknologi
Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas
Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Nasir SPd MPd, mengembangkan modul digital
berbasis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK).
Modul digital
berbasis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) itu ia sampaikan saat
mengikuti ujian doktoral (S3) di hadapan tim penguji pada Program Pascasarjana (PPs)
Unismuh Makassar, di Aula I-Gift Theater Lantai 2 Menara Iqra Kampus Unismuh
Makassar, Jumat, 26 September 2025.
Nasir menulis disertasi
dengan “Pengembangan Modul Digital Berbasis TPACK untuk Meningkatkan Creative
Thinking Skill Mahasiswa PGSD” dan dipertahankan di hadapan tim penguji dipimpin
Wakil Rektor II Unismuh, Dr Ihyani Malik (Ketua Sidang), Direktur PPs Unismuh
Prof Erwin Akib (Sekretaris), Prof Muhammad Yaumi (Promotor), Dr Sukmawati (Ko-promotor),
Prof Hamsu Abdul Gani (penguji eksternal), Prof Munirah (Penguji), dan Dr Aliem
Bahri (Penguji).
Nasir dalam
disertasinya mengatakan, tantangan pendidikan saat ini bukan hanya bagaimana
menguasai teknologi, tetapi bagaimana teknologi dipadukan dengan kompetensi
pedagogi dan konten.
“Kerangka TPACK, Technological
Pedagogical Content Knowledge, menjadi landasan utama dalam merancang modul
digital yang dikembangkannya,” kata Nasir.
Produk yang
dihasilkan bukan sekadar modul daring biasa. Modul tersebut dipaketkan dalam
format SCORM (Shareable Content Object Reference Model) sehingga dapat
diintegrasikan langsung ke Learning Management System (LMS) seperti SPADA
maupun Gift-Learn milik Unismuh.
“Dengan pendekatan
ini, mahasiswa calon guru tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat dalam
aktivitas kreatif berbasis teknologi yang mendorong keterampilan berpikir
kritis, kolaborasi, dan inovasi,” tutur Nasir.
Melalui penelitian
pengembangan (R&D) dengan model ADDIE, modul ini diuji pada mahasiswa PGSD
semester VII. Hasilnya, modul terbukti valid, sangat praktis, dan efektif. Skor
gain yang tinggi menunjukkan adanya peningkatan signifikan keterampilan berpikir
kreatif mahasiswa setelah menggunakan modul tersebut.
Nasir kemudian
dinyatakan lulus dan merupakan Doktor ke-36 pada Program Pascasarjana Unismuh
Makassar, dan alumni ke-6 di Prodi S3 Pendidikan Unismuh Makassar.
Meneliti dan Menulis
Buku
Nasir lahir di
Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, pada tahun 1988. Sejak kecil ia menempuh
pendidikan dasar di tanah kelahirannya hingga kemudian melanjutkan ke jenjang
menengah.
Selepas SMA, ia
menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Makassar dan meraih gelar sarjana
pendidikan pada tahun 2012. Semangat akademiknya mendorong Nasir melanjutkan
studi ke Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar dan berhasil meraih
gelar magister pada 2015.
Karier dosennya ia
jalani di Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Unismuh Makassar. Kini ia merupakan menjabat Ketua Program Studi
Teknologi Pendidikan.
Sejak awal
bergabung, ia aktif meneliti inovasi pembelajaran, khususnya di bidang
integrasi teknologi pendidikan. Portofolio risetnya kaya, mulai dari evaluasi
program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), penggunaan aplikasi Edpuzzle
untuk asesmen formatif, hingga pengembangan model pembelajaran HyFlex-VR yang
dirancang untuk konteks inklusif dan wilayah dengan keterbatasan infrastruktur
digital.
Produktivitas
akademik Nasir tercermin dari publikasinya di berbagai jurnal internasional
bereputasi, termasuk di jurnal peringkat Q1 dan Q2 Scopus. Selain itu, ia juga
menulis buku Psikologi Pendidikan dan Pembelajaran yang diterbitkan Unismuh
Press pada 2024.
Keterlibatannya
dalam organisasi profesi, seperti Asosiasi Program Studi Teknologi Pendidikan
Indonesia (APS-TPI) dan Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan (IPTP), semakin
menegaskan kiprahnya sebagai akademisi yang aktif berkontribusi pada
pengembangan ilmu dan jaringan profesi.
Ujian ini bukan
hanya tonggak pribadi bagi Nasir, tetapi juga kontribusi institusional bagi
Unismuh Makassar. Dengan lahirnya doktor baru di bidang teknologi pendidikan,
kampus ini semakin memperkuat perannya dalam mengembangkan inovasi
pembelajaran.
“Penelitian ini
relevan dengan kebutuhan pendidikan abad ke-21. Mahasiswa calon guru perlu
dilatih tidak sekadar menguasai teknologi, tetapi mampu mengintegrasikannya
secara pedagogis untuk memantik kreativitas anak didik,” ujar salah satu
penguji. (asnawin)
