Impian Mendirikan Sekolah Islam Terpadu


Sekolah yang saya impikan adalah sekolah yang menerapkan disiplin tinggi sejak dini, membiasakan hidup bersih dan cinta lingkungan hijau, sekaligus menjadi wadah lahirnya generasi Qur’ani. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)


-----

PEDOMAN KARYA

Selasa, 30 September 2025

 

Impian Mendirikan Sekolah Islam Terpadu

 

Oleh: Asnawin Aminuddin

 

Setiap orang memiliki cita-cita yang ingin diwujudkan dalam hidupnya. Bagi saya, salah satu impian besar yang terus saya bawa dalam doa dan ikhtiar adalah mendirikan sebuah Sekolah Islam Terpadu dengan ciri khas dan keunggulan yang membedakannya dari sekolah lain.

Sekolah ini saya bayangkan bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga wahana pembentukan akhlak, disiplin, dan kepribadian Islami yang kokoh.

Sekolah yang saya impikan adalah sekolah yang menerapkan disiplin tinggi sejak dini, membiasakan hidup bersih dan cinta lingkungan hijau, sekaligus menjadi wadah lahirnya generasi Qur’ani.

Para siswanya kelak diharapkan menjadi penghafal Al-Qur’an sekaligus terampil dalam ceramah dan pidato, sehingga mereka tumbuh sebagai muslim yang berilmu, berakhlak, dan mampu berdakwah di tengah masyarakat.

Impian ini bukan datang begitu saja. Saya menyadari bahwa darah guru sudah mengalir dalam diri saya. Ayah saya almarhum adalah seorang guru. Kakak tertua saya juga guru. Mertua saya guru.

Saya sendiri adalah alumni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), lembaga yang mencetak para pendidik. Sejak muda saya sudah menapaki jalan pendidikan, pernah mengajar di Sekolah Pendidikan Guru (SPG), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Teknik Menengah (STM), hingga mengajar di berbagai perguruan tinggi.

Bekal pengetahuan akademik dan pengalaman panjang dalam dunia pendidikan itu saya pandang sebagai modal berharga. Ditambah dengan wawasan dan pengalaman lain yang saya peroleh di berbagai bidang, saya yakin hal ini cukup menjadi dasar untuk membina dan mengembangkan sebuah sekolah yang berkarakter, unggul, dan bermanfaat bagi umat.

Namun saya juga menyadari, mendirikan sekolah bukan perkara mudah. Dibutuhkan sarana, prasarana, dan tentu saja lahan serta dana. Karena itu, saya berharap ada orang-orang baik yang tergerak hatinya untuk menabung amal jariyah dengan mewakafkan tanah atau menyumbangkan sebagian hartanya.

Sekolah yang saya bayangkan pun bukan sekadar berdiri, tetapi hadir dengan fasilitas yang memadai. Gedung-gedungnya memenuhi standar, ruang kelasnya nyaman dan kondusif untuk belajar, ada perpustakaan yang lengkap, masjid yang megah, taman yang asri, serta halaman luas untuk upacara. Tak ketinggalan lapangan olahraga, termasuk lapangan tenis meja, kantin sehat, hingga berbagai sarana pendukung lain yang menunjang proses belajar-mengajar dan pembentukan karakter.

Amal jariyah berupa sekolah akan terus mengalir pahalanya selama sekolah itu ada, selama anak-anak belajar, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan berilmu di sana.

Saya percaya, dengan niat tulus, kerja sama, dan dukungan banyak pihak, impian mendirikan Sekolah Islam Terpadu yang disiplin, bersih, hijau, Qur’ani, dan unggul dalam dakwah ini akan dapat diwujudkan. Semoga Allah SWT membuka jalan dan menghadirkan para dermawan yang siap menanam investasi akhirat melalui pendidikan.***



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama