-----
Senin, 01 September 2025
Unismuh Makassar
Terbanyak Dosen DPK-nya di LLDikti Wilayah IX
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Sebanyak 77 dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang Diperbantukan (DPK) di
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengikuti bimbingan verifikasi dan
validasi data serta monitoring kinerja dalam rangka pemutakhiran data ASN dosen
lingkup Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, di Aula I-GIFt
Lantai 2 Menara Iqra Kampus Unismuh Makassar, Senin, 1 September 2025.
Acara dibuka Wakil Rektor IV Unismuh
Makassar, Dr Burhanuddin. Ia didampingi Kepala Subdirektorat SDM dan
Kepegawaian Direktorat Sumber Daya, Keuangan, dan Aset (SDKA) Unismuh, Dr Akbar
SP MPd; Ketua Tim Satuan Pengawas Internal (SPI) LLDikti Wilayah IX, Dr Nur
Alimin Azis SE MSi Ak; serta Ketua Tim Kepegawaian, Organisasi, dan Tata
Laksana LLDikti Wilayah IX, Kiki Reskyani SS MPd.
Burhanuddin menyampaikan, jumlah dosen DPK
di Unismuh Makassar cukup besar. Bahkan, kampus ini pernah menjadi perguruan
tinggi dengan dosen DPK terbanyak di LLDikti Wilayah IX. Pernyataan itu
langsung ditegaskan Kiki Reskyani, yang menyebut Unismuh hingga kini masih
tercatat sebagai perguruan tinggi dengan jumlah dosen DPK terbanyak.
“Dosen Unismuh saat ini berjumlah 814
orang, dan 77 di antaranya adalah dosen DPK,” kata Burhanuddin.
Ia menambahkan, dalam tiga tahun terakhir,
Unismuh gencar mendorong percepatan kenaikan pangkat dosen melalui pendampingan
dari level Asisten Ahli, Lektor, hingga Lektor Kepala.
“Dalam dua tahun ke depan, jumlahnya akan
bertambah signifikan. Ada 180 dosen yang insya Allah artikelnya segera terbit
di jurnal terindeks Scopus,” kata Burhanuddin.
Ketua Tim SPI LLDikti Wilayah IX, Nur
Alimin Azis, menjelaskan tiga agenda utama dalam kegiatan tersebut. Pertama,
bimbingan penggunaan aplikasi tabungan pensiun. Kedua, pembaruan data melalui
aplikasi MyASN, khususnya penyesuaian jabatan akademik dosen. Ketiga,
monitoring kinerja dosen DPK.
“Melalui MyASN, dosen dapat memperbarui
data secara langsung, misalnya dari lektor menjadi lektor kepala atau dari
lektor kepala menjadi guru besar. Layanan ini bisa diakses dengan akun single
sign on (SSO) ASN melalui web maupun aplikasi Android dan iOS,” jelas Nur
Alimin. (zak)
