-----
Kamis, 20 November 2025
DAERAH – SULAWESI SELATAN
Puskesmas Pallangga
Gowa Siap Menjadi BLUD
GOWA, (PEDOMAN KARYA). Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pallangga, dan enam Puskesmas lainnya di
Kabupaten Gowa, dinilai telah siap menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Enam Puskesmas lainnya yaitu Puskesmas Somba
Opu, Puskesmas Samata, Puskesmas Bajeng, Puskesmas Bontonompo, Puskesmas Bontonompo
Selatan, dan Puskesmas Pattallassang.
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah
sistem yang diterapkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau unit pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian
dari ketentuan Pengelolaan Keuangan Daerah pada umumnya.
“Tujuh Puskesmas ini wajib BLUD. Yang
penting fasilitas memadai dan okupasinya bagus. Kita optimis semua bisa,” kata Wakil
Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, disela-sela pertemuan Percepatan BLUD RSUD
Syekh Yusuf dan Puskesmas Tingkat Kabupaten Gowa, di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten
Gowa, Rabu, 19 November 2025.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf
juga ditarget menjadi BLUD pada 2026 mendatang. Upaya ini diharapkan mampu
memperkuat tata kelola, efisiensi layanan, dan kemandirian fasilitas kesehatan
daerah.
Darmawangsyah mengatakan, pertemuan itu
digelar untuk memastikan seluruh pihak memahami target dan kesiapan menuju BLUD
bagi RSUD Syekh Yusuf, termasuk Puskesmas yang diharapkan ikut menyusul dalam
waktu dekat.
“Target RSUD Syekh Yusuf sudah kita
tetapkan di awal 2026, dan saya minta komitmen dari seluruh Kepala Puskesmas
untuk menyepakati target yang ingin kita capai,” ujar Darmawangsyah.
Ia menegaskan, peningkatan layanan
kesehatan merupakan prioritas dalam visi dan misinya bersama Bupati Gowa, Sitti
Husniah Talenrang. Meski terdapat pemangkasan anggaran pusat pada 2026, ia
tetap optimis dapat memberikan pelayanan terbaik.
“Kita tahu ada pemangkasan anggaran, tapi
saya sampaikan jangan putus asa. Dengan APBD yang kita punya, kita tetap bisa
memaksimalkan pelayanan,” tegas Darmawangsyah.
Perbaikan Puskesmas akan terus didorong
hingga 2027. Olehnya, ia meminta agar stakeholders terkait (Dinkes Gowa) dapat
menyiapkan dana insentif daerah jika anggaran pusat terbatas.
Transformasi BLUD harus berbanding lurus
dengan peningkatan kualitas layanan di semua fasilitas kesehatan. Ia menyoroti
pentingnya lingkungan Puskesmas dan RSUD yang bersih, rapi, dan memberikan
pengalaman pelayanan yang ramah kepada masyarakat.
“Bagaimana masyarakat mau sehat kalau
pelayanannya tidak ramah? Puskesmas harus bersih dan rapi. Tidak boleh ada lagi
pelayanan yang amburadul,” tandas Darmawangsyah.
Kepala Dinas Kesehatan Gowa, drg. Abdul
Haris Usman menyampaikan apresiasinya atas dukungan Wakil Bupati Gowa dan
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Andi Tenri Indah dalam mendorong
percepatan BLUD.
Ia melaporkan bahwa sebagian Puskesmas di
Gowa sudah masuk pada tahapan pendampingan menjadi BLUD.
“Alhamdulillah, beberapa Puskesmas sudah
berada pada tahap pendampingan. Kami juga sudah mendapat dukungan dari BKPD
Gowa, Bappeda Gowa, dan baru-baru ini dari Kementerian Kesehatan yang
memberikan pendampingan langsung di Puskesmas Somba Opu,” kata Abdul Haris.
Para kepala Puskesmas, katanya, telah
memiliki komitmen kuat dalam menerapkan BLUD sebagai bagian dari upaya
meningkatkan layanan kesehatan.
“Terima kasih atas arahan Pak Wabup. Kami akan terus melaksanakan amanah Bupati dan Wakil Bupati untuk menjadikan kesehatan sebagai prioritas,” kata Haris. (lom)
