-----
Rabu, 12 November 2025
Semua Dosen
Unismuh Makassar Setara sebagai Kader Muhammadiyah
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Suasana di Balai Sidang Muktamar ke-47
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar terasa berbeda pada Sabtu – Selasa,
8–11 November 2025.
Gedung besar itu
menjadi saksi proses kaderisasi intensif bagi 61 pimpinan utama universitas, mulai
dari Badan Pembina Harian (BPH), rektor dan wakil rektor, para ketua badan,
direktorat, lembaga, hingga dekan dan wakil dekan.
Mereka mengikuti
Darul Arqam Pimpinan Utama Unismuh Makassar, sebuah program perkaderan yang
disusun secara sistematis untuk memperkuat ideologi, spiritualitas, dan
kepemimpinan Islam di lingkungan kampus.
Kegiatan ini
dibuka secara resmi oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi
Selatan, Prof Ambo Asse, dan dihadiri oleh Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kader
dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Faiz Rafdhi, serta
pengurus Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Dr Irwan Baadillah.
Hadir pula Rektor
Unismuh Makassar, Dr Abdul Rakhim Nanda, yang dalam sambutannya menegaskan
bahwa Darul Arqam menjadi bagian integral dari sistem perkaderan formal
universitas.
“Semua pimpinan
dan karyawan Unismuh, tanpa kecuali, akan mengikuti Darul Arqam hingga sembilan
gelombang selama periode saya menjabat,” kata Rakhim Nanda.
Ia mengatakan, sertifikat
syahadah dari Darul Arqam bahkan akan menjadi salah satu syarat formal bagi
dosen atau pejabat yang hendak mengurus jabatan fungsional maupun promosi
jabatan.
Unismuh yang kini
memiliki 67 program studi dengan lebih dari 900 dosen, katanya, harus
memperkuat fondasi ideologis agar pertumbuhan akademik sejalan dengan semangat
perjuangan Muhammadiyah.
“Baitul Arqam
tetap berjalan, tetapi Darul Arqam menjadi program utama yang wajib diikuti
seluruh dosen dan pimpinan. Kita tidak ingin ada lagi dikotomi kader dan
nonkader di Unismuh Makassar. Setelah mengikuti Darul Arqam, semua setara
sebagai kader Muhammadiyah,” ujarnya.
Ketua Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof. Ambo Asse juga mengatakan hal yang sama
dengan mengingatkan bahwa pimpinan universitas harus menjadi teladan dalam
mengamalkan Islam secara kaffah.
Mengutip ayat
“Udkhulu fis-silmi kaffah”, ia menegaskan bahwa pimpinan harus memancarkan
keteladanan dalam akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah.
“Pimpinan utama
harus menjadi Muslim kaffah, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kita harus
meneguhkan iman, memperbaiki langkah, dan menjadikan Darul Arqam sebagai jalan
untuk memperkuat siratal mustaqim,” tandas Ambo Asse.
Ia juga
mengingatkan pentingnya peran dosen bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga
sebagai pencerah.
“Setiap pertemuan
dengan mahasiswa sebaiknya diawali dengan nasihat agar mereka tercerahkan
secara spiritual dan intelektual,” tuturnya.
Wakil Ketua
Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, Dr Faiz Rafdhi
Solid dan Bebas
Konflik
Wakil Ketua
Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, Dr Faiz Rafdhi, menilai inisiatif Unismuh menempatkan kaderisasi
sebagai prioritas utama patut diapresiasi.
“Ada korelasi
positif antara aktifnya perkaderan dan harmonisasi di amal usaha Muhammadiyah.
Kampus yang rutin melaksanakan Darul Arqam cenderung lebih solid dan bebas dari
konflik internal,” ujarnya.
Ia juga
mengibaratkan ideologi Muhammadiyah seperti pohon: “Ideologi itu ibarat pohon
yang akarnya harus kuat. Jika akar tidak kuat, cabangnya akan mudah goyah.”
Majelis Dikti
Litbang PP Muhammadiyah memuji Unismuh Makassar yang dinilai menjadi model
perkaderan bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) di kawasan timur
Indonesia.
Dalam sesi
penyerahan peserta secara simbolis dari Majelis Dikti Litbang kepada MPKSDI PP
Muhammadiyah, Dr. Irwan Baadillah menegaskan bahwa Darul Arqam ini bukan
sekadar agenda formal, melainkan gerakan ideologis untuk memastikan
kesinambungan dakwah Muhammadiyah di perguruan tinggi.
Selama empat hari
pertama, para peserta menjalani program intensif di lingkungan kampus tanpa
menginap di luar. Instruktur nasional dari PP Muhammadiyah dan PWM Sulsel
membimbing berbagai sesi materi, mulai dari penguatan ideologi Muhammadiyah,
kepemimpinan Islam, hingga spiritualitas dan kedisiplinan kader.
Evaluasi, Hasil,
dan Apresiasi
Pada hari
penutupan, Selasa, 12 November 2025, suasana Balai Sidang Muktamar kembali
khidmat. Para peserta yang telah menempuh rangkaian materi dan evaluasi,
berkumpul dalam acara penutupan yang dihadiri jajaran MPKSDI dan Majelis
Diktlitbang PP Muhammadiyah, PWM Sulsel, serta pimpinan Unismuh Makassar.
Dalam laporan
evaluasinya, Faiz Rafdhi menyampaikan bahwa hasil penilaian menunjukkan
peningkatan signifikan.
“Nilai tertinggi
pre-test 95 dan post-test 100. Ini luar biasa dan jarang terjadi,” ujarnya
kagum.
Ia menambahkan
bahwa dari aspek afektif dan psikomotorik, rata-rata peserta juga menunjukkan
capaian memuaskan, tanda keberhasilan pelatihan dalam membangun kesadaran
ideologis dan kedisiplinan kader.
Tiga peserta
terbaik pada Darul Arqam Pimpinan Utama Unismuh Makassar kali ini yaitu
peringkat pertama Dr Ilham Muchtar (Wakil Dekan 1 Fakultas Agama Islam),
peringkat kedua Dr Nurdin Mappa (Wakil Dekan IV Fakultas Pertanian), dan
peringkat ketiga Mustakim Muhallim MPd (Sekretaris BPH). Ketiganya dinilai
unggul dalam seluruh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Di Atas Rata-rata
Ketua MPKSDI PP
Muhammadiyah, Dr Bachtiar Dwi Kurniawan, dalam sambutan penutupan menegaskan
bahwa Unismuh adalah kampus di atas rata-rata dalam pelaksanaan sistem
kaderisasi.
“Melaksanakan
Darul Arqam bukan hanya bagi pimpinan utama, tetapi juga bagi seluruh dosen dan
staf. Ini inovasi kaderisasi yang luar biasa,” katanya.
Ia mengungkapkan
bahwa PP Muhammadiyah tengah menyiapkan reformasi sistem perkaderan melalui
pendirian Sekolah Kader Muhammadiyah, sebuah wadah penguatan ideologi dan
kepemimpinan yang diibaratkannya sebagai ‘Lemhanas Muhammadiyah’.
“Kepemimpinan
dalam Muhammadiyah bukan sekadar jabatan, tetapi amanah perjuangan. Kalau
pimpinan memerintahkan, kader harus taat. Itulah kultur kita,” tegas Bachtiar.
Acara kemudian
ditutup dengan pembacaan hamdalah bersama dan penyerahan daftar peserta kepada
Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, menandai berakhirnya gelombang pertama
Darul Arqam Pimpinan Utama Unismuh Makassar yang dinilai sukses memperkuat
fondasi ideologis dan kebersamaan di lingkungan kampus. (asnawin)
