Universitas Muhammadiyah Bulukumba Gelar Dialog Pidana Militer Kejaksaan

Aspidmil Kejaksaan Tinggi Sulsel, Kolonel Laut M Asri Arief, tampil sebagai pembicara utama pada Dialog Terbuka tentang “Eksistensi dan Tugas Bidang Pidana Militer Kejaksaan RI”, di Kampus Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Selasa, 11 November 2025. (ist)

 

------

Selasa, 11 November 2025

 

Universitas Muhammadiyah Bulukumba Gelar Dialog Pidana Militer Kejaksaan

 

BULUKUMBA, (PEDOMAN KARYA). Universitas Muhammadiyah (UM) Bulukumba bekerjasama Kejaksaan Tinggi Sulsel menggelar Dialog Terbuka tentang “Eksistensi dan Tugas Bidang Pidana Militer Kejaksaan RI”, di Kampus UM Bulukumba, Selasa, 11 November 2025.

Dialog menampilkan Asisten Pidana Militer (Aspidmil) Kejaksaan Tinggi Sulsel, Kolonel Laut M Asri Arief, sebagai pembicara utama.

Diskusi yang dihadiri langsung Rektor UM Bulukumba Dr Jumase Basra dan para sivitas akademika tersebut, mendapat sambutan meriah. Juga menjadi sumber inspirasi dan pengayaan ilmu pengetahuan khususnya bidang penegakan hukum.

Rektor UM Bulukumba, Jumasse Basra, menyampaikan terima kasih atas inisiasi Kejaksaan Tinggi Sulsel untuk melaksanakan diskusi terbuka di UM Bulukumba.

“Terima kasih atas penunjukan kampus Universitas Muhammadiyah Bulukumba sebagai tempat acara. Tentu ini suatu momen langka dan informasi baru bagi kami, khususnya bagi anak-anak mahasiswa,” kata Jumase.

Aspidmil Kejaksaan Tinggi Sulsel, Asri Arief, dalam kesempatan itu menjelaskan kedudukan dan tugas Bidang Pidana Militer Kejaksaan RI.

Menanggapi pertanyaan tentang penanganan perkara koneksitas, ia menjelaskan bahwa perbaikan regulasi dan aturan teknis tetap menjadi prioritas.

“Penguatan kerja sama antara peradilan militer dan peradilan sipil perlu terus dikembangkan untuk menghindari konflik yurisdiksi,” urai Asri.

Di akhir penjelasannya, ia menegaskan bahwa penanganan perkara koneksitas bertujuan agar tercipta keadilan di antara para pihak yang berperkara secara khusus pada kepentingan hukum korban.

Diskusi Terbuka ini berlangsung selama dua jam. Suasana diskusi terasa hidup karena peserta antusias menanggapi. Pada akhir sesi, dilakukan penyerahan plakat dan foto bersama. Momen ini sebagai pertanda perlunya sinergitas dan kolaborasi antar lembaga. (dar)

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama