![]() |
| “Setahu saya, dulu, banyak kiai dan ustadz yang merokok, bahkan ada yang perokok berat,” kata Daeng Tompo’. (int) |
------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 16 Desember 2025
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Dulu, Banyak Kiai
yang Merokok
“Keras juga tadi
subuh ceramahnya ustadzka di masjid,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’
saat ngopi sore di warkop batas kota.
“Betul, terutama
waktu ustadz bilang merokok itu haram,” timpal Daeng Tompo’.
“Ustadz tidak tahu
bahwa ada beberapa jamaah yang perokok berat,” kata Daeng Nappa’.
“Itumi yang
kupikirkan. Saya khawatir, jamaah yang perokok tidak mau lagi datang ke masjid
mendengarkan ceramah, apalagi kalau dia tahu yang akan ceramah adalah ustadz
yang tadi subuh ceramah,” ujar Daeng Tompo’.
“Itumi juga,” kata
Daeng Nappa’.
“Setahu saya,
dulu, banyak kiai dan ustadz yang merokok, bahkan ada yang perokok berat,” kata
Daeng Tompo’.
“Betul, banyak
memang,” timpal Daeng Nappa’.
“Ada kiai yang
ditanya, mengapa kiai banyak merokok, dan kiai itu menjawab saya tidak banyak
merokok. Saya merokok satu-satu,” ungkap Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Ada juga kiai
yang disuruh berhenti merokok karena sudah sering batuk, dan kiai itu menjawab,
anak bayi juga batuk padahal bayi tidak pernah merokok,” timpal Daeng Nappa’
juga sambil tersenyum.
“Tapi itu kiai zaman
dulu. Mudah-mudahan tidak ada lagi kiai zaman now yang merokok,” kata Daeng
Tompo’ masih sambil tersenyum. (asnawin)
Selasa, 16
Desember 2025
