Benahi Sekolah, Tingkatkan Gairah Belajar Siswa


PEMBENAHAN. Pelaksana Tugas Kepala Sekiolah SMN 1 Bangkala, Drs H Jalil Fatta MPd (ketiga dari kiri) foto bersama Kontributor Berita Majalah Pedoman Karya, Muhammad Rizal (kedua dari kiri) serta seorang guru dan dua siswa, di ruang kerjanya, Selasa, 10 November 2015. Jalil mengatakan pihaknya tengah melakukan pembenahan di SMAN 1 Bangkala. (ist)




-------------------

Kamis, 12 November 2015


Benahi Sekolah, Tingkatkan Gairah Belajar Siswa 


JENEPONTO, PEDOMAN KARYA. Para kepala sekolah dituntut melakukan pembenahan di sekolah masing-masing guna meningkatkan gairah belajar siswa dan juga gairah mengajar para guru.
Pembenahan tersebut antara lain dengan menciptakan suasana yang kondusif, lingkungan yang bersih dan rapi, ruang kelas yang bersih dan sejuk, serta meningkatkan disiplin, baik bagi para siswa, maupun bagi para guru.
“Kami melakukan pembanahan agar para siswa dan guru merasa senang dan betah di sekolah,” kata Pelaksana Tugas Kepala SMAN 1 Bangkala, Drs H Jalil Fatta MPd, kepada wartawan di sekolahnya, Selasa, 10 November 2015.
Jalil Fatta yang Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Jeneponto mengatakan, cuaca panas akibat kemarau berkepanjangan tentu saja sangat mengganggu suasana proses belajar mengajar di sekolah.
Untuk itulah, pihaknya berupaya mengurangi cuaca panas tersebut, bahkan berupaya menciptakan cuasa sejuk di ruangan kelas, dengan cara membersihkan lantai dan plafon, serta melancarkan sirkulasi udara melalui pintu dan jendela yang selalu terbuka.
“Kalau ruangan pengap, saya saja yang hanya sekali-sekali berkunjung ke ruangan kelas, tidak akan betah berlama-lama, apalagi para siswa dan guru,” ujar Jalil.
Menyinggung soal kedisiplinan, dia mengatakan, dirinya selaku Kepala Sekolah melarang siswa berkeliaran pada jam belajar. Jika ada siswa yang berkeliaran ketika proses belajar sedang berlangsung, maka siswa bersangkutan akan diberi sanksi.
Jika siswa bersangkutan masih tetap mengulangi perbuatannya, yakni berkeliaran pada jam belajar, maka orangtuanya akan dipanggil ke sekolah untuk disampaikan mengenai perilaku anaknya.
“Terus-terang banyak orangtua dan anggota masyarakat yang mengeluhkan soal kedisiplinan di sekolah ini, karena itulah kami melakukan pembenahan dan berupaya mengubah pola pikir siswa dengan melakukan pendekatan, terutama melalui guru pembimbing. Para guru juga kami minta agar memberikan contoh, agar para siswa merasa segan untuk melanggar,” tutur Jalil. (rizal)
 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama