Lahir di Enrekang, Besar di Papua, Jadi Bupati di Luwu Utara


KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF. Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, tampil sebagai salah seorang pembicara pada Seminar Kepemimpinan Transformatif, yang diadakan Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Ilmu Administrasi Negara, Fisipol Unismuh Makassar, di Auditorium Al-Amien Kampus Unismuh Makassar, Sabtu, 03 Desember 2016. (Foto: Asnawin)




-------
Sabtu, 03 Desember 2016


Lahir di Enrekang, Besar di Papua, Jadi Bupati di Luwu Utara


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Mahasiswa harus belajar dengan sungguh-sungguh, bercita-cita setinggi langit, dan harus bersiap melanjutkan kepemimpinan di negeri ini, karena masa depan negeri ini ada di tangan generasi muda, termasuk para mahasiswa.
Banyak pejabat di negeri ini yang tidak pernah menyangka dirinya akan jadi bupati, jadi gubernur, termasuk Joko Widodo yang ketika masih kuliah tampak biasa-biasa saja tetapi kemudian terorbit menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan akhirnya jadi Presiden RI.
“Pak Wapres (Jusuf Kalla) juga pernah bertanya kepada saya. Beliau bilang, saya bingung melihat Ibu Indah, lahir di Enrekang, besar di Papua, menikah dengan orang Aceh, tetapi kemudian jadi bupati di Luwu Utara,” ungkap Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Hal itu diungkapkan saat tampil sebagai salah seorang pembicara pada Seminar Kepemimpinan Transformatif, yang diadakan Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Ilmu Administrasi Negara, Fisipol Unismuh Makassar, di Auditorium Al-Amien Kampus Unismuh Makassar, Sabtu, 03 Desember 2016.
“Pak Dekan (sambil mendatangi dan menepuk bahu kiri Dekan Fisip Dr Muhlis Madani) ketika kuliah mungkin tidak pernah menyangka bahwa beliau akan jadi dekan. Jadi, kita tidak tahu mau jadi apa kita ke depan nanti. Yang penting, kita bercita-cita, berupaya, dan berbuat saja,” kata Indah.
Wanita kelahiran Enrekang, 7 Februari 1977, juga menceritakan bahwa dirinya menyelesaikan studi sarjana Fisipol Unhas hanya dalam tempo tiga tahun dan enam bulan.
“Bukan untuk sombong, tetapi ini motivasi untuk adik-adik mahasiswa. Ketika sudah selesai kuliah, saya tidak berminat ikut wisuda, tetapi ketika diminta ikut wisuda dan ditetapkan sebagai wisudawan terbaik, saya langsung mengiyakan dan cepat-cepat urus toga,” papar Indah.

Kepemimpinan Transformatif

Tentang kepemimpinan transformatif, Indah mengatakan, kepemimpinan transformatif adalah kepemimpinan yang mampu menggerakkan orang lain untuk berbuat dan juga terbuka menerima kritikan dan masukan.
“Salah satu ciri kepemimpinan transformatif adalah terbuka menerima kritikan dan masukan-masukan,” tutur Indah yang bersuamikan orang Aceh bernama Muhammad Fauzi.
Seminar yang dibuka Dekan Fisipol Dr Muhlis Madani, dan dipandu oleh Dr Ifayani Malik, menampilkan tiga pembicara, yaitu Indah Putri Indriani (Bupati Luwu Utara), Muhammad Yasin (Wakil Bupati Bantaeng), dan Prof Alwi (akademisi Universitas Hasanuddin Makassar). (win)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama