BPJS itu Pasien Kelas Dua


“Umumnya mereka merasa bahwa pemegang Kartu BPJS itu pasien kelas dua,” kata Daeng Nappa’.
“Kenapa bisa?” tanya Daeng Tompo’.“Banyakmi pasien BPJS yang mengaku sering dinomor-duakan dibanding pasien umum,” kata Daeng Nappa’.
“Dinomor-duakan bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Biasanya pasien umum sering lebih didahulukan dilayani dibanding pasien BPJS,” ungkap Daeng Nappa’. (int)




-----------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 19 November 2019


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


BPJS itu Pasien Kelas Dua



“Banyaknamo kudengar orang mengeluh soal BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan),” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo’ seusai jalan-jalan subuh.

“Apa keluhanna?” tanya Daeng Tompo’.

“Umumnya mereka merasa bahwa pemegang Kartu BPJS itu pasien kelas dua,” kata Daeng Nappa’.

“Kenapa bisa?” tanya Daeng Tompo’.

“Banyakmi pasien BPJS yang mengaku sering dinomor-duakan dibanding pasien umum,” kata Daeng Nappa’.

“Dinomor-duakan bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.

“Biasanya pasien umum sering lebih didahulukan dilayani dibanding pasien BPJS,” ungkap Daeng Nappa’.

“Oh, begitukah?” tanya Daeng Tompo’.

“Begitu nabilang orang yang masuk BPJS,” kata Daeng Nappa’.

“Oh, kita’ tidak ikutki’ juga BPJS kah?” tanya Daeng Tompo’.

“Samajaki’ to? Sama-sama tidak bisa bayar iuran bulanan BPJS,” kata Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)

Selasa, 19 November 2019

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama