Utang Menumpuk, Pemerintah Naikkan Harga BBM

“Kelewatan memang pemerintah ta’ ini. Berutang dari negara lain untuk mengerjakan infrastruktur jalan dan sebagainya, pekerjanya dari negara yang memberi utang, rakyat hanya jadi penonton dan rakyat dipaksa membayar utang dengan cara menaikkan harga BBM,” tutur Daeng Tompo’.
 




-----

PEDOMAN KARYA

Ahad, 04 September 2022

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

 

Utang Menumpuk, Pemerintah Naikkan Harga BBM

 

 

“Kelabakan mi pemerintah ta’,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di teras belakang rumah Daeng Tompo’.

“Kelabakan bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.

“Gara-gara utang menumpuk, pemerintah memilih menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak),” jawab Daeng Nappa’.

“Oh iye’, tinggina lagi kenaikanna,” kata Daeng Tompo’.

“Pemerintah jor-joran menumpuk utang, rakyat yang disengsarakan,” kata Daeng Nappa’.

“Kelewatan memang pemerintah ta’ ini. Berutang dari negara lain untuk mengerjakan infrastruktur jalan dan sebagainya, pekerjanya dari negara yang memberi utang, rakyat hanya jadi penonton dan rakyat dipaksa membayar utang dengan cara menaikkan harga BBM,” tutur Daeng Tompo’.

“Kelewatan sekalimi,” timpal Daeng Nappa’ seraya menyeruput kopi pahitnya.

“Wajarmi memang kalau mahasiswa berunjukrasa di jalan, karena wakil rakyat di DPR tidak berdayami. Para pendukung pemerintah dan para buzzerRp juga tidak adami suarana,” kata Daeng Tompo’.

“Tambah pahitmi kurasa kopiku ini kuminum,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum pahit. (asnawin)

 

Ahad, 04 September 2022


-----

Obrolan sebelumnya:

Bapak Pejabat Berbuat Jahat, Anak-anak Jadi Malu

Ada Presiden Dibenci Rakyat, Ada Ulama Dirindukan Umat 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama