Sendal Mahal Dipakai di Kaki, Songkok Murah Dipakai di Kepala

“Sendal itu diinjak-injakji. Biar bagaimana mahalnya, tetapji diinjak-injak, tempatnya di bawah telapak kaki, sedangkan songkok itu tempatnya di atas kepala. Sendal itu, bagaimana pun mahalnya, tetap tidak bisa dipakai masuk ke dalam masjid, sedangkan songkok, bagaimana pun murahnya, dipakai masuk ke dalam masjid dan dipakai shalat,” tutur Daeng Tompo’.





--------

PEDOMAN KARYA

Selasa, 22 Juni 2021

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

 

Sendal Mahal Dipakai di Kaki, Songkok Murah Dipakai di Kepala

 

 

“Terbalikmi memangtommi sekarang keadaanga,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi sore di warkop terminal.

“Keadaan apa yang terbalik?” tanya Daeng Nappa’.

“Ada teman beli sendal untuk istrina, harga sendalna lebih satu juta,” ungkap Daeng Tompo’.

“Terus dimana terbalikna?” tanya Daeng Nappa’.

“Dia beli songkok untuk dirina, hargana lima puluh ribu ji,” kata Daeng Tompo’.

“Terus dimana terbalikna?” tanya Daeng Nappa’ dengan pertanyaan yang sama.

“Sendal itu diinjak-injakji. Biar bagaimana mahalnya, tetapji diinjak-injak, tempatnya di bawah telapak kaki, sedangkan songkok itu tempatnya di atas kepala. Sendal itu, bagaimana pun mahalnya, tetap tidak bisa dipakai masuk ke dalam masjid, sedangkan songkok, bagaimana pun murahnya, dipakai masuk ke dalam masjid dan dipakai shalat,” tutur Daeng Tompo’.

“Kalau itu dari duluji kapang begitu. Sendal tetap diinjakinjak, dan songkok dipakai di kepala,” kata Daeng Nappa’.

“Maksudku’, kalau memang mauji diinjak-injak, tidak dipakaiji masuk ke dalam masjid, untuk apa beli sandal mahal. Kan banyakji sandal yang murah hargana?” kata Daeng Tompo’.

“Cemburuta’ ji barangkali karena tidak bisaki’ beli sandal mahal?” goda Daeng Nappa’ sambil tersenyum.

“Ah, sembarangna itu kita’. Sendalku saya dua puluh ribuji hargana, anti air lagi,” kata Daeng Tompo’ balas tersenyum.

“Dan juga anti curi, karena tidak adaji pencuri yang mau curiki sendalta’,” timpal Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)

 

Selamat sore, Selasa, 22 Juni 2021

@TettaTompo 


-----

Obrolan sebelumnya:

Ada yang Usulkan Bapaka Tiga Periode Jadi Presiden

Semut pun Tidak Percaya Lagi kepada Manusia

Mas Joko Kasi Gula kepada Semut

 

 

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama