Angka Bayi Pendek di Takalar Masih Tinggi, PKK Takalar Fokus Penanganan Stunting

PENANGANAN STUNTING. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Takalar Dr Irma Andriani, memberikan kata sambutan Rapat Rutin TP PKK Takalar, di Gedung Balai Istana, Kecamatan Galesong, Selasa, 08 Maret 2022. (ist)







------

Jumat, 11 Maret 2022

 

 

Angka Bayi Pendek di Takalar Masih Tinggi, PKK Takalar Fokus Penanganan Stunting

 


TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Angka kelahiran bayi pendek atau stunting di Kabupaten Takalar masih cukup tinggi. Data Dinas Kesehatan Takalar menyebutkan, tahun 2018 angka stunting di Kabupaten Takalar 42 persen, tahun 2019 turun menjadi 25,2 persen, dan tahun 2020 sudah berada di 19 persen.

Artinya, dari 100 kelahiran bayi, sebanyak 19 bayi di antaranya mengalami stunting (kekerdilan) atau biaya juga disebut bayi pendek.

Stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya. Anak yang stunting mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi.

Stunting dapat terjadi sebelum kelahiran dan disebabkan oleh asupan gizi yang sangat kurang saat masa kehamilan, pola asuh makan yang sangat kurang, serta rendahnya kualitas makanan sejalan dengan frekuensi infeksi sehingga dapat menghambat pertumbuhan (Unicef Indonesia, 2012).

Kurangnya kesadaran tentang pentingnya gizi ibu, akan berdampak pada kurangnya upaya yang dilakukan untuk pencegahan stunting. Kondisi ini tentunya akan berlanjut sampai dengan anak lahir.

Sehubungan dengan masih tingginya angka stunting itulah, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Takalar Dr Irma Andriani, menekankan agar pengurus dan kader PKK fokus pada penurunan angka stunting.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Rutin TP PKK Takalar, di Gedung Balai Istana, Kecamatan Galesong, Selasa, 08 Maret 2022.

PKK memiliki agenda nasional yakni penurunan angka stunting. Dan sebagai Ketua TP PKK Takalar, Irma menginginkan Kabupaten Takalar mempunyai kontribusi dan ikut berperan untuk indonesia dalam menurunkan angka stunting.

“Untuk itu, kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Desa, dan Kelurahan, agar melakukan program kerja di desanya dalam hal penurunan angka stunting. Kita harus mempunyai semangat agar target kita yakni zero stunting dapat tercapai,” tandas Irma.

Ia menghimbau agar program penurunan angka stunting diperhatikan dan diutamakan untuk menciptakan generasi yang dapat berdaya saing diera global sekarang ini.

“Kita harus menyiapkan generasi kita agar memiliki kreativitas sehingga mampu bersaing,” kata Irma yang sehari-hari merupakan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Selain rapat rutin, Ketua PKK Takalar juga melantik Pengurus TP PKK Kecamatan Galesong dan Pengurus TP PKK Kecamatan Kepulauan Tanakeke, serta menggelar webinar dalam rangka peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-50 secara virtual dengan Ketua Umum  PKK Pusat.

Salah satu asas dari PKK, katanya, adalah melakukan koordinasi dengan semua pihak, baik dalam melakukan kegiatan dan maupun dalam melakukan konsultasi.

“Jika hal ini dapat dijalankan maka manajemen organisasi akan berjalan dengan baik. Untuk itu, saya harap asas ini dipegang teguh sebagai prinsip kita dalam berorganisasi,” kata Irma. (Hasdar Sikki)


------

Berita PKK Takalar:

PKK Sulsel dan PKK Takalar Adakan Pengobatan Gratis di Mangara’bombang

Peringati Hari Lingkungan Hidup, TP PKK Takalar Bersihkan Sungai dan Pantai

Ketua PKK Sulsel Berkunjung ke SMA 2 dan SMA 7 Takalar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama