Suara Orang Terbuang

SUARA ORANG TERBUANG. Pertunjukan “Waktu Yang Tua” dilanjutkan dengan diskusi dan nyanyi bersama di Pusat Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Mappakasunggu Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Jenderal Sudirman No. 10A Parepare. (Foto-foto: Yudhistira Sukatanya)
 





-----

PEDOMAN KARYA

Ahad, 19 Februari 2023

 

Catatan pertunjukan beruntun WYT- bagian ketiga (habis):

 

 

Suara Orang Terbuang

 

 

Oleh: Yudhistira Sukatanya

(Sastrawan, Sutradara)

 

 

Misalkan, kota ini punya penduduk sepuluh juta

Ada yang tinggal dalam gedung, ada yang tinggal dalam gua

Tapi tidak ada tempat buat kita, sayangku, tapi tidak ada tempat buat kita.

 

(Puisi: Lagu Orang Usiran terjemahan Chairil Anwar)

           

Rabu, tanggal 01 Februari 2023, rombongan crew dan aktor pertunjukan teater “Waktu Yang Tua” boyong menumpang dua mobil SUV dan satu mobil open cup, menuju kota Parepare, 165 kilometer arah utara kota Makassar. 

Di kota Parepare rombongan kembali melaksanakan kegiatan pentas di Pusat Pelayanan Sosial Lanjut Usia Mappakasunggu Provinsi Sulawesi Selatan. Berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 10A Parepare.

UPT PPSLU Mappakasunggu, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan merupakan unsur pelaksana operasional Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan di lapangan, yang memberikan pelayanan Kesejahteraan Sosial lintas kota/kabupaten dalam Provinsi Sulawesi Selatan, kepada orang tua lanjut usia dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Kepala Dinas Sosial.

Panti ini menampung para lansia, serta penyandang disabilitas yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan.

Kamis, tanggal 02 Februari 2023 kembali dipentaskan “Waktu Yang Tua” karya Shinta Febriani, untuk kali ketiga. Bertempat di aula yang mampu menampung sekira dua ratusan orang.

Tapi pagi hari itu hanya diisi oleh sekira dua puluh lima lansia. Berdasar pada peraturan pemerintah dalam hal ini Depsos, bahwa kategori klien atau penerima manfaat yang dapat menjadi menjadi penghuni panti adalah mereka yang berumur 60 tahun ke atas dan dalam keadaan ditelantarkan oleh keluarganya.

Seorang petugas panti memaparkan bahwa, “Untuk menghilangkan kejenuhan yang dialami lansia, maka secara berkala dilakukan kegiatan rekreasi, agar terjadi sosialisasi di antara sesama lansia.

Dalam kegiatan seperti itu diharapkan dapat terpenuhi kebutuhan sosial para lansia. Mereka akan merasa mendapat perhatian dan penghargaan orang lain, berkesempatan mengungkapkan curahan perasaannya berkaitan dengan permasalahan yang dialaminya.

“Petugas panti adalah salah satu tempat mereka mencurahkan isi hati, dan kami siap menjadi pendengar yang baik atau apa yang mereka ungkapkan. Semua itu dilakukan untuk membuat mereka bahagia.”

Upaya para aktor Gunawan Monoharto, Luna Vidia dan Dewi Ritayana dengan persuasif mengajak penonton lansia untuk berani curhat mengungkapkan perasan diawali dengan pancing dialog;

 

Syamsul

Barangkali, kakek dan nenek di sini juga pernah curhat atau mau curhat, boleh juga ya Rita.

 

Rita

Boleh dong. Saya suka dengar curhatan orang-orang. Kita akan jadi tahu, bahwa banyak orang di bumi ini yang punya masalah. Bukan hanya kita yang punya masalah. 

 

Murni

Kita semua pasti punya masalah. Masalah besar atau masalah kecil. Paling penting kita berusaha menyelesaikan masalah itu sebaik-baiknya yang kita bisa. Bagaimana?

 

Mereka pun mendekati satu demi satu penonton lansia untuk mendengarkan curhatan mereka secara pribadi. Mendengar suara orang terbuang.

 

Rita

Sepanjang hidup ini kita terus belajar. Yang penting selalu berupaya untuk bahagia, Bagaimana ? Kita menyanyi lagi. Kita bahagia lagi.    

 

Sebagaimana pentas sebelumnya, pertunjukan diakhiri komitmen “Aku Ingin Bahagia” lalu nyanyi bersama. Bahkan operator karaoke siap melayani permintaan lagu yang ingin mereka nyanyikan demi bahagia bersama. 

Diskusi usai pentas menampilkan narasumber: Emilia Mustary MPsi (Psikolog), Muhammad Rusli SSos MSi (Kepala UPT PPSLU Mappakasunggu, Dinas Sosial Provinsi Sulsel), Wawan Aprilianto (Sutradara Kala Teater), dan moderator Syahrani Said (pekerja social).

Emilia Mustary sangat mengapresiasi kegiatan pertunjukan “Waktu Yang Tua” Kala Teater arahan Wawan Aprilianto. Secara tersirat Emilia mengungkapkan bahwa, “Panti jompo mungkin dianggap sebagai tempat yang tidak menyenangkan bahkan menyeramkan bagi para lansia. Boleh jadi ada pula lansia yang merasa dirinya dikhianati atau merasa ditelantarkan oleh keluarga, ketika dibawa ke sana. Oleh sebab itu, kepada siapa pun yang ingin menitipkan anggota keluarganya yang lansia ke panti, pastikan terlebih dulu bahwa sang lansia tidak merasa keberatan. Berikanlah pemahaman, pengertian bahwa panti adalah tempat pelayanan terbaik yang difasilitasi pemerintah atau swasta untuk membantu lansia menjadi sehat dan bahagia kembali, dalam menjalani hari tua.”

Muhammad Rusli menyampaikan bahwa, “Permasalahan yang paling menonjol dalam pelayanan sosial di panti adalah masalah kesehatan fisik, mental dan sosial. Hal itu suatu yang lumrah akibat dari pengaruh proses penuaan yang dialami lansia, ditandai dengan kemunduran-kemunduran fungsi panca indra, alat-alat dan jaringan tubuh, serta peningkatan sensitivitas perasaan.”

Seorang sahabat via Whatsapp mengirimi saya video lagu berdurasi 1 menit. Narasinya, setiap Lansia memang akan mengalami 3-S, yakni Sepuh, Sepi, dan Sepah.

Sepuh adalah menua karena faktor usia. Sepi karena anak-anak pergi dari rumah untuk bekerja atau menikah. Sepah merasa diri terbuang dan tak berguna lagi.

Agar dapat hidup bahagia maka wajib dilawan dengan 3-S, yakni Sehat, Semangat, dan Suka cita.

Sehat jasmani dan rohani adalah penentu utama kesehatan. Mulai dari pikiran. Pikiran yang kacau, stres, membuat imunitas tubuh turun sehingga mudah sakit.

Semangat. Orang yang tidak memiliki semangat ibarat bunga yang layu terkulai, luruh. Suka cita adalah merasa bahagia selalu karena hidup ini adalah karunia, anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang patut disyukuri.***

 

Tamamaung, Awal Februari 2023


----

Artikel sebelumnya:

Memproklamirkan Hak untuk Bahagia

Di Tapal Batas Waktu yang Tua


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama