Dubes Australia Rod Brazier Senang Bisa Kembali ke Unhas

SONGKOK GURU. Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa (ketiga dari kiri) memasang songkok guru ke kepala Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, pada acara pembukaan Kompetisi Gagasan Sosial Inovatif 2025, di Aula Prof. Dr. Amiruddin, Fakultas Kedokteran Unhas, Tamalanrea Makassar, Kamis, 22 Mei 2025. (Foto: Humas Unhas)

 

-----

Jumat, 23 Mei 2025

 

Dubes Australia Rod Brazier Senang Bisa Kembali ke Unhas

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, kembali menginjakkan kaki di Kampus Universitas Hasanuddin dalam rangka menghadiri Kompetisi Gagasan Sosial Inovatif 2025 yang digelar di Aula Prof. Dr. Amiruddin, Fakultas Kedokteran Unhas, Tamalanrea Makassar, Kamis, 22 Mei 2025.

Kunjungan ini terasa istimewa, karena bagi Rod Brazier, Unhas bukan sekadar kampus, melainkan bagian dari perjalanan pendidikannya di masa muda.

“Rasanya seperti pulang kampung. Saya senang bisa kembali ke Makassar bersama keluarga, mengunjungi kampus tercinta Unhas,” ujar Brazier dalam acara yang dihadiri Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa bersama jajarannya.

Dubes Brazier mengenang masa-masa kuliahnya di Unhas, saat mengikuti program studi selama satu semester tahun 1990. Pengalaman belajar di Unhas menurutnya menjadi titik awal kecintaannya terhadap Indonesia.

“Saat itu saya berkesempatan kuliah di Unhas selama satu semester. Pengalaman tersebut menumbuhkan rasa cinta saya pada budaya Indonesia yang begitu kaya serta keramahan orang-orangnya,” kenang Brazier.

Ia menegaskan bahwa tidak ada hubungan yang lebih penting bagi Australia selain hubungan dengan Indonesia. Ia juga menyoroti hubungan khusus antara Australia dan Makassar yang telah terjalin sejak lama.

“Australia dan Makassar memiliki sejarah panjang dan kuat. Hari ini saya senang melihat komunitas Australia kembali hadir dan berkontribusi di negara ini,” ucap Brazier.

Kompetisi Gagasan Sosial Inovatif 2025 diselenggarakan atas kerja sama antara Kedutaan Besar Australia dan Narasi, dengan tema yang berfokus pada isu-isu mendesak di era digital.

Brazier menilai kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan menjadi dasar yang kuat dalam mempererat hubungan antara kedua negara.

“Melalui kompetisi ini, kita melihat peran penting anak muda dalam membangun masa depan. Inilah bentuk nyata bahwa pendidikan menjadi fondasi hubungan Indonesia dan Australia yang telah terjalin lebih dari 70 tahun,” jelas Brazier.

Kunjungan ini menjadi momentum istimewa, tidak hanya bagi Dubes Rod Brazier yang mengenang kembali masa kuliahnya di Makassar, tetapi juga bagi Unhas yang terus menunjukkan peran strategisnya dalam menjembatani kerja sama internasional melalui pendidikan dan kolaborasi lintas negara.

 

Bertemu Gubernur Sulsel

 

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, mengunjungi Makassar, Sulawesi Selatan selama tiga hari, 20-22 Mei 2025. Ia mengunjungi banyak tempat yang beliau kenang dari masa tinggalnya di Makassar dan menghabiskan waktu bersama keluarga angkatnya yang tinggal bersama beliau semasa kuliah.

Dalam pertemuannya dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Duta Besar Brazier bercerita banyak tentang kenangannya saat tinggal di Makassar bersama keluarga angkatnya dan berkeliling Sulawesi Selatan saat kuliah.

Ia juga mengenang saat mendampingi Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese MP, dalam kunjungan resmi pertama Perdana Menteri Australia ke Sulawesi Selatan pada tahun 2022.

Dalam kunjungan tersebut, Perdana Menteri Albanese menegaskan bahwa Pemerintah Australia memahami bahwa Indonesia lebih dari sekadar Jakarta atau Jawa, yang kembali diulangi Perdana Menteri saat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada minggu lalu.

“Makassar telah berkembang pesat sejak saya berkesempatan tinggal di sini, namun masyarakatnya tetap ramah-ramah, dan makanannya tetap lezat. Merupakan suatu kehormatan untuk kembali ke Makassar sebagai Duta Besar Australia untuk Indonesia,” kata Brazier.

Selama berada di Makassar, Dubes Brazier juga bertemu dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dan sesama anggota IKAMA, Ikatan Alumni Australia di Sulawesi Selatan.

Bersama Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, Dubes Brazier mendampingi Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa, untuk menyampaikan program Kompetisi Gagasan Sosial Inovatif (KGSI) bagi mahasiswa di Makassar. (asnawin)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama