Jangan Laloki’ Berdebat dengan Orang Dungu

“Imam Syafii bilang, setiap ia berdebat dengan orang pintar, maka ia selalu menang, tetapi jika berdebat dengan orang dungu, ia selalu kalah. Maka Imam Syafii menyarankan, lebih baik menghindari berdebat dengan orang dungu,” tutur Daeng Tompo’.

 

-----

PEDOMAN KARYA

Senin, 12 Mei 2025

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

Jangan Laloki’ Berdebat dengan Orang Dungu

 

“Jangan laloki’ berdebat dengan orang dungu,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi siang di teras belakang rumah Daeng Tompo’.

“Siapa juga yang mau berdebat dengan orang dungu!” ujar Daeng Nappa’ sambil tersenyum.

“Sekarang banyak orang suka berdebat, jago berdebat, tapi sebenarnya mereka itu orang dungu, dongok,” kata Daeng Tompo’.

“Kenapaki’ bilang begitu?” tanya Daeng Nappa’.

“Saya bilang dungu, dongok, karena mereka berdebat tentang sesuatu yang sebenarnya dia tidak punya pengetahuan tentang hal yang diperdebatkan,” kata Daeng Tompo’.

“Contohnya bagaimana?” tanya Daeng Nappa’.

“Ada orang mendebat penyair tentang masalah kepenyairan, tentang sastra, tapi dia sendiri bukan penyair, bukan sastrawan. Ada orang mendebat ulama, tentang masalah agama, tentang hadits, tentang ayat-ayat Al-Qur’an, tetapi dia sendiri bukan ulama. Ada orang mendebat pakar hukum tentang masalah hukum, tetapi dia sendiri bukan sarjana hukum, bukan ahli hukum,” papar Daeng Tompo’.

“Kalau bukan bidang keahlian kita, untuk apa berdebat. Kita bicara sesuai bidang keahlian kita saja,” ujar Daeng Nappa’.

“Nah, itu yang betul,” potong Daeng Tompo’.

“Terus, kenapa kita’ bilang jangan berdebat dengan orang dungu?” tanya Daeng Nappa’.

“Imam Syafi’i bilang, setiap ia berdebat dengan orang pintar, maka ia selalu menang, tetapi jika berdebat dengan orang dungu, ia selalu kalah. Maka Imam Syafi’i menyarankan, lebih baik menghindari berdebat dengan orang dungu,” tutur Daeng Tompo’.

“Artinya, jangan sia-siakan waktu berdebat dengan orang dungu,” kata Daeng Nappa’.

“Betul. Berdebat dengan orang dungu akan membuang waktu dan energi. Orang dungu biasanya tidak mau menerima argumen yang masuk akal, sehingga perdebatan akan menjadi sia-sia. Berdebat dengan orang dungu akan menimbulkan rasa frustrasi. Orang dungu seringkali tidak memiliki landasan keilmuan yang kuat, sehingga argumen mereka akan sulit untuk diatasi,” lanjut Daeng Tompo’.

“Oh,” kata Daeng Nappa’ sambil manggut-manggut.

“Berdebat dengan orang dungu akan menyebabkan stres. Perdebatan yang tidak produktif dapat menyebabkan stres dan emosi yang negatif. Dan berdebat dengan orang dungu tidak akan menghasilkan solusi, karena perdebatan dengan orang dungu cenderung tidak menghasilkan solusi atau kesepakatan yang positif,” kata Daeng Tompo’.

“Maka jangan berdebat dengan orang dungu!” kata Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)

 

Senin, 12 Mei 2025

 

.....

Jangan laloki’ = Kalau bisa hindarilah

Kenapaki’ bilang begitu? = Kenapa Anda bilang begitu?


.....

Obrolan sebelumnya:

Rocky Gerung Sebenarnya Sama dengan Jokowi

Israel Minta Tolong, Palestina Diserang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama