-----
Selasa, 10 Juni 2025
Insinyur
Alumni Unhas Paling Banyak Bekerja di Bidang Listrik
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Mantan Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla, mengaku bangga bahwa insinyur yang
banyak mengetahui dan banyak bekerja di bidang listrik adalah alumni Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
“Pada saat orang kekurangan listrik, kita
bangun PLTA tanpa mengerti apa itu PLTA, tapi belajar, belajar. Orang bilang
minta orang asing. Tidak! Percaya diri. Dan saya bangga bahwa insinyur yang
banyak mengetahui dan bekerja di bidang listrik adalah anak (Fakultas) Teknik
Unhas. Paling banyak. Bekerja di sini, di Toraja, di Poso, di Sumatera, hampir
semuanya dari Unhas. Percaya diri. Mula-mula tidak percaya diri. Kau harus
berusaha bagaimana caranya menciptakan listrik, kau harus mampu untuk itu,”
tutur JK, sapaan akran Jusuf Kalla.
Hal itu ia sampaikan saat membawakan orasi
ilmiah pada acara Wisuda Unhas Periode Juni 2025, di Baruga AP Pettarani,
Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Selasa, 3 Juni 2025.
“Sama juga orang sini. (Mereka bilang)
kalau bikin smelter nikel harus orang China. Tidak! Kita lakukan di sini dengan
kemampuan diri sendiri. Kita bangun di Palopo smelter yang sangat bagus. Kita
bangun empat unit. Investasinya triliunan dan mampu dia lakukan itu. Jangan
tergantung kepada orang lain,” tandas JK.
Kalau Anda naik pesawat, lanjutnya, pasti
melalui jembatan di pesawat. Dan di sana akan kita tertulis Bukaka.
“Itu ada di seluruh Indonesia. Di India di
Thailand, Malaysia, Singapura, di Jepang, semuanya dibikin oleh
insinyur-insinyur Indonesia yang masih muda-muda. Dan bisa dilakukan. Percaya
diri. Tidak ada di Indonesia yang bisa bikin. Bukaka itu punya saya di Bone. Itulah
ciri semangat, kemampuan dan percaya diri, dan Anda bisa lakukan itu,” kata JK.
Dia mengatakan, kita semua mengalami masa
yang sulit. Ekonomi tidak sebaik dulu. Dunia juga begitu. Banyak PHK. Banyak
pengangguran. Sulit lapangan kerja, karena itulah JK mengajak para sarjana menciptakan
lapangan kerja dan mulai dari yang kecil.
“Saya punya ijazah 58 tahun lalu. Saya
simpan di lemari. Saya teruskan usaha keluarga dan berjalan terus sampai
sekarang dengan semangat dan percaya diri. Dan itulah yang disebut barani (berani)
dan to macca (orang pintar),” kata JK.
Prosesi wisuda Unhas dipimpin Rektor Prof
Jamaluddin Jompa dan dihadiri Majelis Wali Amanat, para Wakil Rektor dan
Sekretaris Universitas, Ketua Senat Akademik beserta jajaran anggota komisi,
dekan di lingkup Unhas dan para orangtua wisudawan. Alumni yang diwisuda berjumlah
877 orang dari 16 fakultas. (kia)