![]() |
| Mahasiswa Prodi Manajemen FEB Unismuh Makassar melaksanakan kunjungan wisata sosial budaya ke Taman Arkeologi Leang-leang, Maros, Ahad, 01 Juni 2025. (ist) |
-----
Rabu, 11 Juni 2025
Mahasiswa Unismuh Makassar Berkunjung ke Taman Arkeologi Leang-Leang Maros
MAROS, (PEDOMAN KARYA).
Dalam upaya memperkuat pemahaman mahasiswa tentang nilai-nilai sosial dan
budaya, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas
Muhammadiyah Makassar melaksanakan kunjungan edukatif ke Taman Arkeologi
Leang-Leang, Kabupaten Maros, Ahad, 01
Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Project
Kelas dalam Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar, dengan pendekatan
pembelajaran luar kelas. Dosen pengampu, M Yusuf K SE ME, memandu langsung
jalannya kegiatan dan mendampingi mahasiswa menelusuri situs-situs prasejarah
yang menjadi saksi awal peradaban manusia di Sulawesi Selatan.
Leang-Leang dikenal sebagai salah satu
situs arkeologi terpenting di Indonesia, dengan lukisan dinding gua yang
diperkirakan berusia puluhan ribu tahun. Situs ini menyimpan bukti nyata
tentang kehidupan manusia purba sekaligus menjadi warisan budaya yang
merefleksikan jejak nilai, simbol, dan cara hidup masyarakat terdahulu.
M. Yusuf mengatakan, pembelajaran
kontekstual seperti ini penting agar mahasiswa tidak hanya memahami teori dari
buku, melainkan juga menyaksikan langsung bagaimana budaya terbentuk dan
diwariskan.
“Kami ingin mahasiswa mengaitkan konsep
sosial dan budaya dengan praktik nyata yang bisa mereka lihat, rasakan, dan
refleksikan. Ini akan memperkuat wawasan mereka sebagai calon manajer yang
memiliki kepekaan sosial,” ujar Yusuf.
Salah satu peserta, Sufian, mengungkapkan
kesan mendalam usai mengikuti kegiatan ini. Ia merasa memperoleh perspektif
baru bahwa pelestarian budaya memiliki relevansi penting dalam pengambilan
kebijakan, termasuk di dunia manajemen.
“Banyak hal yang kami pelajari, dari
sejarah manusia purba hingga bagaimana nilai budaya membentuk karakter
masyarakat,” kata Sufian.
Tak hanya bersifat observatif, kunjungan
ini juga menekankan proses reflektif. Mahasiswa diajak berdiskusi kelompok,
mencatat temuan lapangan, dan menyusun laporan akhir yang akan dipresentasikan
sebagai bagian evaluasi pembelajaran. Diskusi diarahkan untuk mengaitkan
pengalaman kunjungan dengan teori sosial budaya yang telah mereka pelajari di
kelas.
Kegiatan ini sekaligus mendorong tumbuhnya
kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya pelestarian warisan budaya dalam era
global. Dalam konteks pendidikan manajemen, sensitivitas terhadap latar
belakang sosial dan budaya menjadi modal penting dalam membentuk pemimpin masa
depan yang beretika dan berpandangan holistik.
Dengan kunjungan ini, Unismuh Makassar
menegaskan komitmennya dalam menyelaraskan pendidikan tinggi dengan nilai-nilai
kebudayaan lokal, sebagai bagian dari upaya membentuk generasi manajer yang
tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial
dan kecintaan terhadap jati diri bangsa. (zak)
