Rektor Unhas: Unismuh Harus Jadi Pemain Global


ORASI ILMIAH. Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa (tengah) jalan bersama Rektor Unismuh Makassar Dr Abdul Rakhim Nanda (paling kanan) dan Wakil Rektor I Unismuh Prof Andi Sukri Syamsuri, turun dari panggung seusai membawakan orasi ilmiah pada Milad ke-62 Unismuh Makassar, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar, Kamis, 19 Juni 2025. (ist)     


-----

Kamis, 19 Juni 2025


 

Rektor Unhas: Unismuh Harus Jadi Pemain Global

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa mengajak Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar untuk tidak sekadar menjadi universitas swasta terbaik, melainkan tampil sebagai pemain global yang disegani.

Hal itu disampaikan dalam orasi ilmiahnya pada Milad ke-62 Unismuh Makassar di Balai Sidang Muktamar 47, Kamis, 19 Juni 2025, yang dihadiri Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Irwan Akib, Ketua BPH Unismuh Makassar Prof Gagaring Pagalung, Rektor Unismuh Makassar Dr Abdul Rakhim Nanda, serta sejumlah pejabat dan undangan, termasuk ribuan dosen dan karyawan Unismuh Makassar.

Dalam suasana milad yang meriah, Prof JJ (sapaan akrab Prof Jamaluddin Jompa) hadir mengenakan toga kebesaran Universitas Hasanuddin. Ia menyebut, kehadirannya bukan hanya untuk menyampaikan orasi ilmiah, melainkan juga sebagai bentuk silaturahim antara Unhas dan Unismuh Makassar.

“Kementerian kita mengusung tagline ‘kampus berdampak’. Setiap hari saya mengevaluasi, apa dampak yang telah kami berikan. Maka saya pun bertanya, apa kontribusi Unhas yang bisa diberikan untuk Unismuh? Saya melihat, sangat banyak, terutama dalam semangat internasionalisasi,” ujar Prof JJ.

Rektor Unhas itu pun memotivasi agar Unismuh tidak hanya mengejar predikat terbaik di antara universitas swasta.

“Unismuh harus menjadi yang terbaik secara nasional, bahkan global. Tidak apa-apa bersaing dengan Unhas. Unhas pun tak apa-apa belajar kepada Unismuh,” tegasnya disambut tepuk tangan hadirin.

Ia mengaku terkesan dengan perayaan milad Unismuh, terutama pada pemberian hadiah kepada para juara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).

“Saya hari ini belajar banyak. Kami juga merayakan MTQ di Unhas, tapi tidak semeriah ini hadiahnya,” ungkap Prof JJ.

Lebih lanjut, ia menyinggung usia Unhas dan Unismuh yang tidak terlalu jauh.

“Unhas usianya baru 69 tahun, Unismuh sudah 62. Artinya, dalam tujuh tahun ke depan, Unismuh harus bisa menyamai bahkan melampaui Unhas,” tantangnya dengan nada berseloroh.

Ia menekankan bahwa dunia pendidikan tinggi harus terus bertransformasi, karena perubahan adalah keniscayaan.

“Transformasi artinya perubahan. Tidak ada yang statis, semua berubah. Kalau kita tidak ikut berubah, kita akan tertinggal,” katanya, merujuk pada pemikiran Ibnu Arabi.

Prof. Jamaluddin juga menyinggung ketidakpastian sebagai hal yang kini menjadi normal.

“Kita hidup di zaman disrupsi. Pandemi Covid-19 adalah contoh nyata, bagaimana sistem pendidikan bisa lumpuh. Maka transformasi pendidikan harus adaptif, inovatif, dan berdaya saing global,” tuturnya.

Ia menyambut baik tema milad Unismuh tahun ini yang menekankan green, Islamic, and futuristic.

“Transformasi pendidikan tidak boleh kehilangan basis nilai. Maka saya sangat menghargai ketika Unismuh menekankan nilai-nilai Islam yang hijau dan futuristik dalam transformasinya,” ujar guru besar kelautan tersebut.

Di akhir orasinya, Prof JJ menyatakan optimismenya terhadap masa depan Unismuh Makassar.

“Dengan semangat kolaborasi dan transformasi, Unismuh bisa menjadi kekuatan baru dalam peta pendidikan tinggi Indonesia, bahkan dunia,” pungkas Prof JJ. (kia)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama