Unismuh Makassar akan Buka 19 Program Studi Baru

PRODI BARU. Rektor Unismuh Makassar Dr Abdul Rakhim Nanda memberikan laporan dalam Rapat Kerja (Raker) Unismuh Makassar, di Balai Sidang Muktamar 47 Muhammadiyah, Kampus Unismuh Makassar, Jumat, 29 Agustus 2025. (Foto: Humas Unismuh Makassar)

 

-----

Jumat, 29 Agustus 2025

 

Unismuh Makassar akan Buka 19 Program Studi Baru

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kini membina 58 program studi yang tersebar pada 8 fakultas serta Program Pascasarjana, dan dalam waktu dekat akan membuka 19 program studi baru, termasuk beberapa program profesi dan spesialis.

Ke-19 program studi baru itu ialah Prodi (S1) Kedokteran Gigi, Program Profesi Kedokteran Gigi, Prodi (S1) Keperawatan, Program Profesi Keperawatan, Prodi Dokter Spesialis Emergensi Medisin, Prodi Dokter Spesialis Bedah, Prodi Spesialis Anestesi, Profesi Apoteker.

Prodi (S1) Teknik Pertambangan, Profesi Insinyur, Profesi Insinyur Arsitek, Prodi (S1) Desain Komunikasi Visual, Prodi (D4) Digital Forensik, Prodi (S1) Psikologi, Prodi (S1) Ilmu Hukum, Prodi (S1) Olahraga, Prodi (S3) Manajemen, Prodi (S3) Ilmu Administrasi / Kebijakan Publik, serta Prodi (S1) Hubungan Internasional.

Rencana pembukaan program studi baru tersebut disampaikan Rektor Unismuh Makassar Dr Abdul Rakhim Nanda, dalam Rapat Kerja (Raker) Unismuh Makassar, di Balai Sidang Muktamar 47 Muhammadiyah, Kampus Unismuh Makassar, Jumat, 29 Agustus 2025.

Raker Unismuh Makassar yang mengusung tema “Sinergi Program Berdampak: Akselerasi Menuju Universitas Berdaya Saing Global 2028” dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar, Prof Gagaring Pagalung, para wakil rektor, serta seluruh pimpinan fakultas, prodi, unit dan lembaga.

Selain rencana pembukaan program studi baru, kata Rakhim Nanda, Unismuh Makassar juga membentuk sejumlah lembaga baru yang sejalan dengan konsep I-GIFt (Integrated, Green, Islamic, Futuristic), di antaranya Pusat Solusi Limbah Berkelanjutan (Sustainable Waste Solutions Center), Lembaga Pengembangan Pembelajaran Digital Futuristik (LP3DF), dan Lembaga Publikasi, Pemeringkatan, dan Daya Saing (Unismuh Global Excellence Center).

Di awal pemaparannya, Rakhim Nanda mengulas sejarah berdirinya Unismuh Makassar yang kini menjadi salah satu perguruan tinggi ternama di Kawasan Timur Indonesia.

“Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada 19 Juni 1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pendirian ini merupakan realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara ke-21 di Kabupaten Bantaeng,” ungkap Rakhim.

Pada awal berdirinya, Unismuh Makassar hanya memiliki dua fakultas, yakni Fakultas Keguruan dan Seni jurusan Bahasa Indonesia, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan jurusan Pendidikan Umum (PU) dan Pendidikan Sosial (PS).

Saat itu, kampus ini dipimpin oleh Rektor Dr. H. Sudan. Pada tahun yang sama (1963), Unismuh resmi berdiri sendiri di bawah kepemimpinan Drs. H. Abdul Watif Masri.

“Kini, pada tahun 2025, Unismuh Makassar telah berkembang pesat dengan 57 program studi yang tersebar pada 8 fakultas serta Program Pascasarjana,” kata Rakhim.

Ia kemudian menjelaskan peta jalan (roadmap) pengembangan Unismuh Makassar, yakni Tahap pertama adalah Excellent and National Reputable University pada periode 2020-2024, yang menurutnya telah tercapai dengan raihan Akreditasi Unggul BAN-PT.

Tahap kedua adalah menuju universitas riset dan bereputasi internasional (Toward Research and International Reputable University) pada 2024-2028. Selanjutnya, tahap ketiga menargetkan menjadi universitas bereputasi internasional (International Reputable University) pada 2028-2032.

“Tahap keempat adalah menjadi Research University pada 2032-2036, disusul tahap kelima menuju Edupreneurship University pada periode 2036-2040, dan tahap terakhir, Unismuh menargetkan sepenuhnya menjadi Edupreneurship University pada 2040-2044,” papar Rakhim.

 

Strategi 2024-2028: Pendidikan, Penelitian, dan PKM

 

Untuk mencapai target tersebut, Unismuh menyiapkan strategi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (PKM).

Pada bidang pendidikan, fokus penguatan terletak pada kurikulum Islami-integratif, pembelajaran berbasis digital, dan pengembangan global competence melalui Outcome-Based Education (OBE) dan sertifikasi internasional.

“Selain itu, dilakukan peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan serta pembentukan lulusan berkarakter, berdaya saing, dan berjiwa kewirausahaan,” kata Rakhim.

Pada bidang penelitian, strategi mencakup penerapan roadmap riset strategis selaras dengan SDGs dan isu nasional, kolaborasi nasional dan internasional, peningkatan kapasitas riset dosen dan mahasiswa, serta hilirisasi hasil penelitian menjadi produk inovatif bernilai ekonomi, sosial, dan kebijakan.

“Pada bidang pengabdian masyarakat, fokus diarahkan pada pemberdayaan masyarakat berbasis riset melalui integrasi pembelajaran, penguatan kolaborasi multipihak, serta keterlibatan pada isu strategis lokal, nasional, maupun global untuk memberikan dampak berkelanjutan,” tutur Rakhim.

 

Penguatan Tata Kelola dan Ekosistem Kampus

 

Di bidang Good University Governance (GUG), Rakhim menegaskan pentingnya implementasi tata kelola berbasis SNI ISO 21001:2018 dan prinsip good governance melalui digitalisasi manajemen, penguatan monitoring dan evaluasi, serta pengembangan budaya mutu berkelanjutan.

“Untuk lingkungan kampus, Unismuh diarahkan menjadi kampus Islami yang inklusif, inovatif, dan berdaya saing global dengan budaya riset, penguatan kegiatan kemahasiswaan internasional, peningkatan kesejahteraan sivitas akademika, serta penerapan konsep I-GIFT dan sustainable campus,” urai Rakhim.

Sementara itu, pada ekosistem pendukung, strategi meliputi peningkatan sarana-prasarana modern, penguatan jejaring kemitraan global, optimalisasi dukungan finansial, serta pengembangan pusat karir dan inkubasi bisnis untuk mendukung kewirausahaan dan daya saing alumni.

 

Capaian Akreditasi dan Peringkat Unismuh

 

Hingga saat ini, Unismuh Makassar membina 57 program studi yang terdiri dari 3 Program Diploma Tiga (D3), 38 Program Sarjana (S1), 11 Program Magister (S2), 3 Program Doktoral (S3), dan 3 Program Profesi.

“Dari jumlah tersebut, 56 persen sudah Terakreditasi Unggul, 3,5 persen Terakreditasi A, 22,8 persen Terakreditasi Baik Sekali, dan 5,28 persen Terakreditasi B,” jelas Rakhim.

Berdasarkan UniRank, Unismuh menempati urutan pertama Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sulawesi Selatan, peringkat ke-4 dari seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta, peringkat 104 secara nasional, dan peringkat 4.377 dunia.

Sementara menurut EduRank, Unismuh berada di peringkat kedua PTS di Sulawesi Selatan, peringkat ke-5 dari seluruh perguruan tinggi di Sulsel, peringkat 139 di Indonesia, dan peringkat 3.155 dunia.

“Dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2025, Unismuh Makassar masuk dalam peringkat 1001-1500 dari 2.318 perguruan tinggi dunia. Unismuh juga menempati peringkat 16 kampus swasta terbaik di Indonesia dan menjadi satu-satunya PTS di Indonesia Timur yang masuk THE Impact Ranking 2025,” papar Rakhim yang disambut tepuk tangan peserta Raker. (asnawin)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama