Kelong Pendidikan Religius (8): Sikatutuiki Bunting, Sipaingakki Matoang

“Sikatutuiki bunting, sipaingakki matoang, katena montu, poteranna maloloa.”

Arti bebasnya: “Wahai anakku pengantin, jaga kebersamaan, saling pengertian, dan kasih-sayang. Para mertua, saling ingat-memperingatilah membina rumah tangga sang anak, karena masa muda, mustahil bisa kembali berulang.”




---------- 

PEDOMAN KARYA

Sabtu, 08 Mei 2021

 

Kelong Pendidikan Religius (8):

 

 

Sikatutuiki Bunting, Sipaingakki Matoang

 

 

Oleh: Bahaking Rama

(Guru Besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar)

 

Membina Keluarga Sakinah

 

Pada acara pernikahan, lazim ada nasihat perkawinan dari ustadz. Inti nasehatnya, bangunlah rumah tangga sakinah, mawaddah-warahmah dengan kasih-sayang dan saling pengertian.

Selain nasihat dari ustadz, leluhur kita dahulu berpesan dalam Kelong;

“Sikatutuiki bunting, sipaingakki matoang, katena montu, poteranna maloloa.”

Arti bebasnya: “Wahai anakku pengantin, jaga kebersamaan, saling pengertian, dan kasih-sayang. Para mertua, saling ingat-memperingatilah membina rumah tangga sang anak, karena masa muda, mustahil bisa kembali berulang.”

Hari dan minggu pertama pernikahan, tampak sifat kasih-sayang ditunjukkan. Bulan berikutnya, mulai muncul sifat asli dan kepribadian aktual suami-isteri. Suami yang selama ini menunjukkan kasih-sayang, ternyata sifat aslinya, pemarah.

Ia tidak memberi uang belanja rumah tangga kepada isteri. Sementara sang isteri yang kelihatan penyabar, penutut, ternyata sifat aslinya, cerewet dan keras kepala.

Dalam keadaan seperti ini, bisa terjadi masalah dalam kehidupan rumah tangga. Kalau mertua ikut campur memperkeruh suasana, sangat memungkinkan kehidupan rumah tangga berakhir tragis dengan perceraian. Istri menjadi janda (jatah untuk duda) dan suami menjadi duda (dulu ada).

Pesan moral kelong di atas adalah “Rumahku-surgaku apapun kondisinya.” Suami isteri saling kasih-sayang membangun rumah tangga sakinah, mawaddah wa rahmah, hingga waktunya tiba, ajal menjemput. Semoga, aamiin YRA

 

Pao-Pao, Gowa, Sabtu, 01 Mei 2021


----------

Artikel sebelumnya:


Kelong Pendidikan Religius (7): Anjo Tope Tassampea, Teaki Kalli’ Matai, Nia’ Patanna

Kelong Pendidikan Religius (6): Sampang Se’re, Se’re tongji, Punna Rua Pela’ Se’re

Kelong Pendidikan Religius (5): Assambayangko Nutanjeng, Pakajai Amala’nu


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama