Presiden Berjalan Tengah Malam untuk Bertobat

“Saat dia masuk, ternyata ada seorang laki-laki paruh baya sedang shalat. Maka sang presiden pun duduk tafakur sambil berdzikir, bertobat dan memohon ampun kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuatnya,” tutur Daeng Tompo’.





-----

PEDOMAN KARYA

Rabu, 02 November 2022

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

 

Presiden Berjalan Tengah Malam untuk Bertobat

 

 

“Ada sebuah kisah menarik saya mau ceritakanki’,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi pagi di teras belakang rumah Daeng Tompo’.

“Silakan,” kata Daeng Nappa’ sambil makan ubi goreng yang disajikan istri Daeng Tompo'.

“Ada seorang presiden yang akhirnya mendapat hidayah dan ingin bertobat. Dia mendapat hidayah dan menyadari betapa selama ini dia telah banyak berbuat dosa, membohongi rakyat, menyusahkan rakyat, merusak sistem pemerintahan dan banyak lagi kerusakan yang telah ditimbulkannya,” tutur Daeng Tompo’.

“Lanjut,” ujar Daeng Nappa’ sambil tetap makan ubi goreng.

“Dia kemudian berjalan pada tengah malam dan dikawal beberapa pengawal secara diam-diam,” lanjut Daeng Tompo’.

“Dia jalan kaki?” tanya Daeng Nappa’.

“Naik mobil, tapi mobil biasa, bukan mobil presiden,” jawab Daeng Tompo’.

“Dia keluar tengah malam membawa makanan dan uang dalam jumlah besar. Kemudian dia masuk ke sebuah masjid kecil yang gelap bagian dalamnya dan bagian luarnya hanya diterangi lampu kecil nan redup,” lanjut Daeng Tompo’.

“Dia masuk ke masjid untuk shalat?” tanya Daeng Nappa’.

“Dengarmi dulu,” kata Daeng Tompo’.

“Oke, lanjut,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.

“Saat dia masuk, ternyata ada seorang laki-laki paruh baya sedang shalat. Maka sang presiden pun duduk tafakur sambil berdzikir, bertobat dan memohon ampun kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuatnya,” tutur Daeng Tompo’.

“Lanjut,” kata Daeng Nappa’.

“Saat dia sedang berdo’a, dia mendengar laki-laki yang ada di dalam masjid itu berdo’a dan suaranya terdengar cukup jelas,” kata Daeng Tompo’.

“Apa do’anya?” tanya Daeng Nappa’.

“Ternyata dia berkeluh-kesah kepada Allah bahwa anaknya sedang sakit dan dia butuh uang untuk pengobatan anaknya, padahal ia sama sekali tidak punya uang, bahkan makanan pun sedang tidak ada di rumahnya pada malam itu,” lanjut Daeng Tompo’.

“Wah, kebetulan kalau begitu,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.

“Setelah orang itu selesai berdo’a, sang presiden mendekatinya dan mengatakan dia mendengar do’anya dan kebetulan dia membawa makanan dan uang. Maka sang presiden langsung menyerahkan makanan yang dia bawa, juga menyerahkan semua uang yang dia bawa kepada laki-laki paruh baya itu,” tutur Daeng Tompo’.

“Senangnya itu orang. Mudah-mudahan sang presiden itu juga diterima tobatnya,” ujar Daeng Nappa’.

“Kisah dongeng ji ini, bukanji kisah nyata,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Pokoknya, kita’ berdo’a saja semoga semua presiden, pejabat, dan orang-orang kaya, semoga semua mendapat hidayah dan bertobat memohon ampun kepada Allah atas segala dosa-dosanya,” kata Daeng Nappa’.

“Amin,” kata Daeng Tompo’. (asnawin)

 

Rabu, 02 November 2022


-----

Obrolan sebelumnya:

Dua Periodemi Jadi Kepala Desa, Barumi Dipersoalkan Ijazahna

Ada Kapolda Terjerat Kasus Narkoba


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama