Siapakah Ini Pak Irianto Sulaiman?


PELEPASAN JENAZAH. Prof Ambo Asse (Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan) memimpin shalat jenazah dan melepas jenazah almarhum Irianto Sulaiman, di Masjid Rapi Nurjannah (yang berdaya-tampung kurang lebih 300 jamaah), Borong Untia, Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Kamis, 11 Juli 2019. Inzet: Irianto Sulaiman. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)




------

PEDOMAN KARYA
Ahad, 14 Juli 2019


In Memoriam Irianto Sulaiman (1):


Siapakah Ini Pak Irianto Sulaiman?


Oleh : Asnawin Aminuddin
(Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Muhammadiyah Sulsel)


“Siapakah ini Pak Irianto Sulaiman? Kenapa banyak sekali orang datang? Sampai-sampai tidak muatki masjidka menampung jamaah?” tanya salah seorang warga saat jenazah almarhum Irianto Sulaiman, dishalati di Masjid Rapi Nurjannah (yang berdaya-tampung kurang lebih 300 jamaah), Borong Untia, Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Kamis, 11 Juli 2019.

Orang itu bertanya, karena merasa heran dengan banyaknya orang yang datang melayat ke rumah duka di Kompleks Perumahan Bumi Jenetallasa Permai C3/12, Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

Selain banyak orang yang datang, dia juga heran karena melihat banyak di antara para pelayat yang ternyata “orang-orang besar”, antara lain Prof Ambo Asse (Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan), Prof Irwan Akib (Sekretaris Muhammadiyah Sulsel, mantan Rektor Unismuh Makassar), Ali Muchtar Ngabalin (Staf Khusus Presiden RI, mantan Ketua BKPRMI Pusat), Amin Syam (Ketua Dewan Masjid Indonesia Sulsel, mantan Gubernur Sulsel), dan Iqbal Samad Suhaeb (Pj Walikota Makassar).

“Pak Anto ini pengurus Muhammadiyah. Almarhum juga pegawai Depag (Kemenag, red) dan aktif di beberapa organisasi,” jelas seorang pengurus Muhammadiyah kepada warga yang bertanya tersebut.

Mendengar penjelasan singkat tersebut, warga Kampung Borong Untia, Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, itu pun langsung manggut-manggut.

Irianto Sulaiman yang Sekretaris Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Muhammadiyah Sulsel, Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulsel, dan Kepala Urusan Tata Usaha pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tana Toraja, meninggal dunia pada Rabu malam, 10 Juli 2019.

Pria kelahiran 05 Oktober 1962, meninggal dunia karena penyakit hipertensi yang dideritanya sekian lama.

“Tadi saya dan bapak sama-sama ke masjid shalat magrib. Shalat isya kami berjamaah di rumah bapak yang imam. Setelah itu, bapak masih sempat bercanda dan kemudian mengetik. Waktu ketikannya diprint, tiba-tiba bapak tidak enak perasaannya dan kepalanya terjatuh ke atas printer,” kata Ahmad Firdaus, anak pertamanya.

Dengan dibantu beberapa orang tetangga, Ahmad Firdaus kemudian membawa bapaknya ke Puskesmas Pallangga, tetapi tiba di Puskesmas ternyata nyawa almarhum sudah tidak tertolong lagi. Inna lillahi wainna ilaihi raji’un.

Sesaat setelah almarhum meninggal dunia, Maryam Bahtiar (isteri almarhum) kemudian menelepon HM Ramli Haba (Ketua Pimpinan Wilayah V Tapak Suci Putra Muhammadiyah Sulsel) dan mengabarkan bahwa suaminya baru saja meninggal dunia.

Ramli Haba yang malam itu sedang mengikuti Rapat Pansus Hak Angket DPRD Sulsel sebagai salah seorang staf ahli DPRD Sulsel, kemudian mengabarkan meninggalnya almarhum Irianto Sulaiman melalui media sosial WhatsApp (WA) dan tak lama kemudian menyebarlah berita kematian almarhum. (bersambung) 

------
Baca juga:

Banyak yang Tidak Percaya Mendengar Berita Meninggalnya Irianto Sulaiman

Irianto Sulaiman Jadi Kaur TU MAN Tana Toraja 

Hizbul Wathan Sulsel Gelar Perkemahan Wirakarya di Palopo 

Inilah 91 Calon Ketua Muhammadiyah Sulsel 
 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama